Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengintensifkan program pasar murah di seluruh wilayah guna mencegah terjadinya inflasi 

Penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh di Mamuju, Kamis, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengendalian terjadinya inflasi di daerah.

Program pasar murah telah digelar di tiga titik di Kabupaten Mamuju sejak seminggu terakhir diantaranya di Kecamatan Tapalang, Mamuju dan Kecamatan Kalumpang.

"Inflasi di Sulbar pada bulan Oktober 2023 mencapai 2,94 persen dan diharapkan dapat terus ditekan dengan operasi pasar yang terus dilaksanakan secara masif selain meningkatkan produksi komoditi penyumbang inflasi," katanya

Menurut dia, gerakan pasar murah, hal itu sebagai komitmen pemerintah melakukan pengendalian inflasi di daerah agar masyarakat tidak terdampak inflasi.

"Presiden RI Joko Widodo dan Mendagri Tito Karnavian telah memberikan apresiasi kepada provinsi Sulbar dalam mengendalikan inflasi sehingga upaya mengendalikan inflasi terus dilakukan pemerintah Sulbar," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Sulbar telah mendapatkan dana insentif fiskal Rp8,6 miliar dari pemerintah pusat karena berhasil mengendalikan inflasi dan dana tersebut akan dimanfaatkan untuk program yang berdampak mengurangi beban ekonomi masyarakat salah satunya dengan menggelar pasar murah ini. 

Salah satu penyumbang inflasi di Sulbar adalah komoditi beras yang harganya mencapai Rp15 ribu per kilogram di pasaran diberbagai daerah di Sulbar  

Oleh karena itu pemerintah Sulbar juga akan menyiapkan anggaran untuk pendistribusian beras ke seluruh daerah di Sulbar agar harganya tidak mengalami peningkatan.

"Penghasil beras di Sulbar adalah Kabupaten Polman, agar harga beras tidak naik maka pemerintah akan menyiapkan anggaran subsidi distribusi beras sehingga harga beras tidak naik karena alasan biaya distribusi," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024