Makassar (ANTARA) - Permintaan darah di unit transfusi darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kota Makassar Sulawesi Selatan meningkat sepanjang Januari 2024.
"Trend permintaan darah belakangan ini naik, melampaui persediaan darah yang rata-rata 350 kantong per hari dan didominasi golongan darah A + dan O-+," kata Kepala UTD PMI Kota Makassar dr Sukmawati di Makassar, Jumat.
Dia menjelaskan, rata-rata permintaan darah dapat melampaui stok darah yang tersedia rata-rata 350 kantong per hari, sehingga harus menunggu adanya pendonor.
Pendonor tersebut baik dari lingkup keluarga pasien maupun pendonor sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya di PMI.
Menurut Sukmawati, minimnya persediaan tersebut karena jumlah pendonor agak berkurang pada saat pergantian tahun, karena donor tetap sebagian ada yang pulang kampung atau berlibur ke luar kota.
Kondisi tersebut mengakibatkan stok komponen darah khususnya trombosit terbilang sangat minim. Sementara idealnya harus tersedia masing-masing 20 kantong untuk golongan darah A B dan O, sedangkan AB harus tersedia lima sampai 10 kantong darah per hari.
Sukmawati mengatakan, kekurangan stok darah itu khususnya untuk komponen darah trombosit atau TC dan plasma segar beku (FFP).
Karena itu, untuk persediaan darah di UTD PMI Kota Makassar, lanjut dia, ada admin yang menelpon para pendonor secara berkala.
"Apabila mereka -donor tetap- ada di Makassar dan punya kesempatan tentu akan datang mendonorkan darahnya," katanya.
Dia mengatakan pula, rata-rata jumlah pendonor mencapai 200 orang, namun yang lolos sebagai pendonor bisa separuhnya saja.
Hal itu karena tidak memenuhi persyaratan selaku donor, seperti berat dan tinggi badan harus berimbang, HB rendah, dan tensi darah terlalu rendah atau tinggi.
"Trend permintaan darah belakangan ini naik, melampaui persediaan darah yang rata-rata 350 kantong per hari dan didominasi golongan darah A + dan O-+," kata Kepala UTD PMI Kota Makassar dr Sukmawati di Makassar, Jumat.
Dia menjelaskan, rata-rata permintaan darah dapat melampaui stok darah yang tersedia rata-rata 350 kantong per hari, sehingga harus menunggu adanya pendonor.
Pendonor tersebut baik dari lingkup keluarga pasien maupun pendonor sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya di PMI.
Menurut Sukmawati, minimnya persediaan tersebut karena jumlah pendonor agak berkurang pada saat pergantian tahun, karena donor tetap sebagian ada yang pulang kampung atau berlibur ke luar kota.
Kondisi tersebut mengakibatkan stok komponen darah khususnya trombosit terbilang sangat minim. Sementara idealnya harus tersedia masing-masing 20 kantong untuk golongan darah A B dan O, sedangkan AB harus tersedia lima sampai 10 kantong darah per hari.
Sukmawati mengatakan, kekurangan stok darah itu khususnya untuk komponen darah trombosit atau TC dan plasma segar beku (FFP).
Karena itu, untuk persediaan darah di UTD PMI Kota Makassar, lanjut dia, ada admin yang menelpon para pendonor secara berkala.
"Apabila mereka -donor tetap- ada di Makassar dan punya kesempatan tentu akan datang mendonorkan darahnya," katanya.
Dia mengatakan pula, rata-rata jumlah pendonor mencapai 200 orang, namun yang lolos sebagai pendonor bisa separuhnya saja.
Hal itu karena tidak memenuhi persyaratan selaku donor, seperti berat dan tinggi badan harus berimbang, HB rendah, dan tensi darah terlalu rendah atau tinggi.