Makassar (ANTARA) - Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Hasanuddin yang menyelenggarakan Internasional Culture Program (ICP) 2024 dengan tema "Exploring South Sulawesi Maritime Culture" memperkenalkan kekayaan budaya maritim Sulawesi Selatan kepada para mahasiswa asing dari 32 negara.
Kepala KUI Unhas Andi Masytha Irwan SKep Ns MAN PhD, di Makassar, Senin, menjelaskan melalui program ini, para peserta melalui kegiatan outdoor di PPLH Puntondo, Kabupaten Takalar dapat memahami secara mendalam kekayaan budaya maritim Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis melalui pemberian materi, tetapi juga menghadirkan pengalaman langsung melalui kegiatan edukatif yang dilakukan di PPLH Puntondo, seperti mengenal ekosistem laut hingga aktivitas masyarakat bahari.
"Kita harapkan para peserta secara umum diperkenalkan tentang kebudayaan maritim mulai dari mata pencaharian hingga kehidupan masyarakat pesisir," jelas Masytha.
Pada pelaksanaan hari ketiga, para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat tentang budaya masyarakat maritim melalui kegiatan pendidikan yang partisipatif, informal, terbuka, dan santai.
Para peserta yang berasal dari 32 negara tersebut pada hari ini di bagi dalam tiga kelompok besar dengan beberapa kegiatan di antaranya memasak olahan rumput laut hingga mengamati langsung masyarakat sekitar.
Para peserta aktif mengikuti kegiatan, dan banyak ilmu dan pengetahuan yang diterima peserta. Melalui ICP, para peserta bisa menambah wawasan dan pengetahuan dengan mempelajari kebudayaan masyarakat.
Sebelumnya, pembukaan ICP 2024 telah dilakukan pada Kamis (4/7) di Hotel Unhas. Pada kesempatan tersebut, para peserta diberikan beberapa pembekalan materi oleh para narasumber terkait kemaritiman, masyarakat bahari Sulsel hingga ekologi ikan Sulsel.
Selain pemaparan materi, para peserta juga diajak untuk melihat langsung kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan melalui kunjungan lapangan yang berlangsung di PPLH Puntondo Takalar.
Kepala KUI Unhas Andi Masytha Irwan SKep Ns MAN PhD, di Makassar, Senin, menjelaskan melalui program ini, para peserta melalui kegiatan outdoor di PPLH Puntondo, Kabupaten Takalar dapat memahami secara mendalam kekayaan budaya maritim Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis melalui pemberian materi, tetapi juga menghadirkan pengalaman langsung melalui kegiatan edukatif yang dilakukan di PPLH Puntondo, seperti mengenal ekosistem laut hingga aktivitas masyarakat bahari.
"Kita harapkan para peserta secara umum diperkenalkan tentang kebudayaan maritim mulai dari mata pencaharian hingga kehidupan masyarakat pesisir," jelas Masytha.
Pada pelaksanaan hari ketiga, para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat tentang budaya masyarakat maritim melalui kegiatan pendidikan yang partisipatif, informal, terbuka, dan santai.
Para peserta yang berasal dari 32 negara tersebut pada hari ini di bagi dalam tiga kelompok besar dengan beberapa kegiatan di antaranya memasak olahan rumput laut hingga mengamati langsung masyarakat sekitar.
Para peserta aktif mengikuti kegiatan, dan banyak ilmu dan pengetahuan yang diterima peserta. Melalui ICP, para peserta bisa menambah wawasan dan pengetahuan dengan mempelajari kebudayaan masyarakat.
Sebelumnya, pembukaan ICP 2024 telah dilakukan pada Kamis (4/7) di Hotel Unhas. Pada kesempatan tersebut, para peserta diberikan beberapa pembekalan materi oleh para narasumber terkait kemaritiman, masyarakat bahari Sulsel hingga ekologi ikan Sulsel.
Selain pemaparan materi, para peserta juga diajak untuk melihat langsung kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan melalui kunjungan lapangan yang berlangsung di PPLH Puntondo Takalar.