Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan aset untuk meningkatkan pendapatan daerah.

"Kita melihat Sulsel ini kaya raya dari sisi aset. Aset kita ada sekitar 1.200, baik yang bersertifikat maupun tidak. Jika kita hitung nilainya sekitar Rp10 triliun lebih," ujar Zudan Arif dalam keterangannya di Makassar, Jumat.

Untuk itu, Zudan Arif mendorong agar organisasi perangkat daerah (OPD) bergerak agar aset ini menghasilkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, mengundang para investor dan tidak menjual aset.

"Mau buat menara boleh, buat mal boleh, buat apartemen, peternakan, perkebunan, tinggal mencari investor yang cocok, termasuk sarana lainnya. Mohon doanya saja dan saya tiap minggunya akan mengadakan rapat untuk melihat progres dan menawarkan kepada investor," katanya.

Terkait masalah yang menjadi prioritas, Zudan mengaku bahwa dirinya sedang melakukan pemetaan seperti yang ada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) dan itu sangat strategis untuk ditawarkan.

Di tempat yang sama, Kepala BKAD Provinsi Sulsel Salehudin mengatakan untuk sementara diinventarisasi sekitar 59 aset dan itu akan bertambah lagi. Paling tidak, 59 aset yang tersebar di 24 kabupaten/kota ini yang akan ditawarkan ke investor untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut Salehudin, kebanyakan aset ini adalah tanah, meskipun ada yang berupa bangunan.

"Salah satu prioritas Pj Gubernur Sulsel adalah twin tower yang ada di kawasan CPI, karena anggarannya sekitar Rp1,8 triliun, jadi paling tidak nilai investasinya seperti itu," ujarnya pada rapat evaluasi kinerja para OPD di lingkup Pemprov Sulsel.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025