Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mengimbau warga agar siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah rawan banjir, menyusul cuaca ekstrim masih berlangsung hingga hari ini.
"Kondisi seperti ini masih akan berlangsung hingga esok tanggal (12/2). Kita berharap kondisi cuaca bisa kembali normal," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrim yang berlangsung selama sepekan ini, masyarakat diimbau meningkatkan kesiapsiagaan terutama yang bermukim di wilayah rawan banjir pada empat kecamatan.
"Warga diminta siaga menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, utamanya di daerah rawan banjir di empat kecamatan seperti Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, Panakukang dan Manggala," paparnya.
Data per 11 Februari 2024, tercatat daerah terdampak cuaca ekstrim di tiga kecamatan dan enam kelurahan, yakni di Kecamatan Biringkanaya, Kelurahan Untia, ada 15 rumah terdampak, satu pohon tumbang.
Selanjutnya, Kelurahan Bulurokeng lima rumah terdampak dan satu pohon tumbang. Di Kecamatan Panakukang, satu pohon tumbang dan Kecamatan Ujungpandang, Kelurahan Losari satu pohon tumbang. Terdapat 31 kepala keluarga dengan 95 jiwa turut terdampak cuaca ekstrim disertai angin kencang.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bersiap mengevakuasi diri dan keluarga, apabila terjadi bencana banjir. Hal ini mengingat potensi terhadap banjir ROB bisa terjadi hari ini terutama bagi warga tinggal di daerah pesisir.
Dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi air pasang disebabkan adanya fase bulan purnama pada Rabu (11/2) sekitar pukul 18.00-21.00 Wita.
Selain itu, potensi terjadinya banjir bisa saja dipicu hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Makassar dan sekitarnya termasuk sepanjang pesisir barat Sulsel.
Sebelumnya, BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim pada 7-11 Februari 2024. Hal ini berdasarkan dari analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sulsel.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet dalam siaran persnya menyebutkan adanya kondisi La Nina lemah serta aktivitas monsun Asia diperkuat oleh seruakan dingin pada wilayah Asia sehingga turut berkontribusi meningkatkan curah hujan.
Selain itu, terdapat sirkulasi siklonik di Australia bagian utara menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konfluensi) di selat Makassar hingga pesisir barat Sulsel.
Serta dinamika labilitas atmosfer lokal yang menunjukkan kondisi labil di sebagian besar wilayah Sulsel. Faktor-faktor tersebut juga berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Dari informasi perkembangan prakiraan BMKG per 12 Februari 2024. tercatat ada tiga kabupaten masuk dalam kategori waspada yakni pada Sebagian wilayah di Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene Kepulauan atau Pangkep.