Makassar, Sulsel (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Erwin Terwo mengatakan bus Trans Sulsel, yang telah resmi beroperasi pada 14 Juli 2025, belum menarik biaya pembayaran atau gratis kepada para penumpang hingga Desember 2025.

Erwin, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan selama masa awal operasional hingga Desember 2025, layanan ini sepenuhnya disubsidi oleh Pemprov Sulsel dengan nilai mencapai Rp16 miliar.

Adapun setelah masa layanan gratis berakhir, kata dia, masyarakat pengguna transportasi bus Trans Sulsel bisa melakukan pembayaran menggunakan metode tapping dengan kartu elektronik dan QRIS.

"Sekarang masih gratis, namun kami sedang menyiapkan sistem pembayaran nontunai, termasuk QRIS, yang akan menjadi dasar pencatatan jumlah penumpang dan transaksi," ujarnya.

"Untuk tarif resmi, masih menunggu finalisasi bersama Bapenda karena harus ada aturan retribusinya," sambung Erwin.

Bus Trans Sulsel kini melayani masyarakat di wilayah Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar) setiap hari mulai pukul 05.30 hingga 21.00 Wita.

Sementara untuk layanan aplikasi, menurut Erwin, untuk mengantisipasi tren pembayaran digital.

Pihaknya tengah mematangkan aplikasi mobile "Bus Trans Sulsel", namun belum difungsikan selama bus tersebut masih belum berbayar.

"Aplikasinya, nanti akan memungkinkan penumpang untuk membeli dan mengisi saldo kartu elektronik langsung dari smartphone, jadwal dan posisi bus realtime dan kondisi trayek atau layanan via fitur feedback," ujarnya.

Erwin mengatakan antusiasme masyarakat terhadap Trans Sulsel pun cukup tinggi.

Dalam beberapa hari terakhir, lonjakan jumlah penumpang bahkan mencapai 300 hingga 500 persen dibandingkan hari pertama.

"Lonjakan penumpang kemarin sangat drastis. Kemarin itu kenaikan sekitar 200 persen, dan di beberapa hari berikutnya bisa mencapai 500 persen. Ini menunjukkan minat masyarakat sangat tinggi terhadap Bus Trans ini," sebut Erwin.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025