Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendukung langkah Densus 88 Aniteror Polri dalam memperkuat pembinaan sosial dan ekonomi bagi para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik di masyarakat.
Munafri menyebut Pemerintah Kota Makassar siap berkolaborasi dengan Densus 88 untuk memberikan dukungan agar para eks pelaku dapat menjalankan kehidupan dengan baik.
"Kami mendukung apa menjadi program kolaborasi dengan Densus 88. Kami siap melakukan pemberdayaan agar mereka bisa kembali produktif dan berkontribusi positif di masyarakat," ujar Munafri saat bertemu jajaran Densus 88 di Makassar, Selasa.
Menurutnya, pendekatan yang dilakukan bukan semata-mata pada sisi penegakan hukum, tetapi juga pendekatan kemanusiaan dan sosial, agar para mantan napiter bisa pulih dan tidak kembali terjerumus dalam paham radikal sesat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Pemerintah hadir untuk membina dan memberi kesempatan hidup aman, rukun dan damai. Kami di Pemkot Makassar siap berperan dalam proses ini," tambahnya.
Sementara Kasatgaswil Densus 88 Sulsel Kombes Pol Agung NM mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 135 mantan narapidana terorisme (napiter) di Sulawesi Selatan, dan sekitar 90 persen di antaranya berdomisili di Kota Makassar.
Para mantan napiter tersebut kini berada di bawah pembinaan Yayasan Rumah Moderasi Makassar, sebuah wadah rehabilitasi sosial dan ekonomi yang didirikan bersama berbagai pihak.
"Di situ juga ada Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel yang terlibat. Yayasan Rumah Moderasi Makassar, Di sana ada berbagai bidang usaha yang dijalankan oleh para eks-napiter," jelasnya.
Di bawah yayasan tersebut, para eks-napiter mengembangkan beragam usaha produktif seperti warung kopi, penjualan makanan, hingga jasa servis AC.
Dengan adanya pertemuan dengan Pemerintah Kota, maka Densus 88 juga memperkuat sistem deteksi dini terhadap potensi munculnya paham radikal.
Menurut Agung, kerja sama di tingkat akar rumput menjadi kunci utama dalam pencegahan. Bahkan pihaknya memiliki jaringan agar koordinasi untuk pembinaan eks napiter.
"Kami punya jaringan di lapangan, mulai dari lurah, Bhabinkamtibmas, hingga aparat pemerintahan di tingkat bawah. Mereka rutin berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kami untuk mendeteksi potensi sejak dini," urainya.
Dalam pertemuan tersebut, Densus 88 juga mendorong agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) ikut berperan aktif dalam edukasi pencegahan paham radikal.
Pemkot Makassar dukung Densus 88 bina mantan napi terorisme
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat bertemu dengan pihak Densus 88 dalam upaya kolaborasi menangkal terorisme dan radikalisme hang berlangsung di Makassar, Selasa (14/10/2025). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar)
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat bertemu dengan pihak Densus 88 dalam upaya kolaborasi menangkal terorisme dan radikalisme hang berlangsung di Makassar, Selasa (14/10/2025). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar)