Mamuju (ANTARA) - Capaian penemuan kasus Tuberkolosis (TBC) di Provinsi Sulawesi Barat hingga Oktober 2025 tercatat sebesar 64,3 persen dari total estimasi 5.051 kasus.
"Berdasarkan data dashboard Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per 2 November 2025, capaian penemuan kasus TBC di Provinsi Sulbar tercatat sebesar 64,3 persen," kata Pengelola Data TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Harsalim, di Mamuju, Selasa.
Kabupaten Mamuju menjadi daerah di Sulbar dengan capaian tertinggi, yakni sebesar 97,4 persen, disusul Majene 72,4 persen dan Kabupaten Pasangkayu 68,1 persen.
Sementara, capaian di beberapa kabupaten lainnya masih di bawah target, seperti Kabupaten Polewali Mandar 60,7 persen, Mamuju Tengah 56,3 persen dan Kabupaten Mamasa 19,3 persen.
Target capaian Treatment Coverage (TC) nasional untuk periode Oktober 2025 ditetapkan sebesar 75 persen.
Harsalim menyampaikan bahwa capaian tersebut menunjukkan masih perlunya upaya intensif dalam memperkuat deteksi dini dan penanganan kasus TBC di lapangan, terutama di wilayah dengan cakupan rendah.
"Kita mengapresiasi kerja keras semua kabupaten, terutama Mamuju yang sudah melampaui target nasional. Namun, daerah lain juga perlu memperkuat sinergi lintas sektor untuk menemukan kasus lebih dini dan memastikan pengobatan tuntas," ujar Harsalim.
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Nursyamsi Rahim menyampaikan bahwa penguatan kolaborasi antara layanan kesehatan, pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam percepatan eliminasi TBC.
"Kita harus bergerak bersama, memperluas deteksi, memastikan pengobatan lengkap serta mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap TBC," kata Nursyamsi.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar kata Nursyamsi, terus mendorong peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, pemanfaatan data SITB secara real-time, serta integrasi layanan TBC dengan program kesehatan masyarakat lainnya untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TBC pada 2030.
Penanganan TBC merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau percepatan (quick win) yang menjadi prioritas nasional.
Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas, Presiden Prabowo Subianto menetapkan delapan program hasil cepat, dan tiga diantaranya berada di bawah Kementerian Kesehatan, salah satunya yaitu penurunan kasus TBC sebesar 50 persen dalam lima tahun ke depan.
"Langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi Panca Daya ketiga Pemprov Sulbar, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter," terang Nursyamsi.