Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 1.099 pasukan khusus PLN bernama tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) yang dilatih untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan atau penggantian komponen pada jaringan listrik tanpa memadamkan jaringan yang sedang beroperasi.

Ketua Komisi PDKB, Nyoman S Astawa di Makassar, Rabu, mengatakan para tim khusus ini siap bertaruh nyawa demi melistriki nusantara.

"Adapun tujuannya tentu saja agar pelanggan dapat tetap terus menjalankan aktifitasnya tanpa khawatir listrik diputus sementara," katanya.

Dalam konvensi PDKB yang digelar selama dua hari (9-10 November 2016) di Hotel Clarion, yang juga dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri ini berisi tentang `knowledge sharing` dan pemberian penghargaan bagi para pasukan berani matinya PLN.

Tim PDKB ibaratnya siap mati demi listrik tidak mati. Makanya tentu tidak berlebihan mengingat pekerjaan ini memiliki resiko yang sangat tinggi, penuh aturan dan prosedur yang tidak boleh dilanggar karena nyawa taruhannya.

"Dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat terampil, dan memiliki keberanian khusus untuk bisa menjadi bagian dari tim. Mereka harus menenempuh Diklat sajarna dua bulan untuk diangkat secara resmi menjadi Tim PDKB," katanya.

Tentunya, kata dia, tidak hanya mengandalkan pengetahuan, ketahanan fisik dan mental mereka harus dilatih. Selain itu mereka juga harus memiliki sertifikasi yang diperbaharui setiap tiga tahun dan setiap akan melakukan pekerjaannya, kesehatan mereka di cek terlebih dahulu karena akan langsung berhubungan dengan tegangan listrik yang aktif.

Tidak hanya SDMnya, namun peralatan yang digunakan untuk kegiatan PDKB ini juga diuji secara berkala agar tidak adanya malfungsi pada saat digunakan. Semua ini dilakukan demi masyarakat dapat menikmati listrik tanpa adanya gangguan.

Terdapat beberapa bagian dalam tim PDKB yaitu, Preparator yang bertugas untuk survey kelayakan lokasi untuk pemeliharaan, Kepala pemimpin yang bertanggung jawab, Pengawas K3 memastikan unsur keselamatan tim, dan bertugas untuk melakukan permeliharaan. Semua harus berkoordinasi dengan sangat baik demi kesuksesan dan menghindari adanya korban.

Tim PDKB dituntut untuk tidak melakukan kesalahan sama Sekali atau Zero Accident. Demi keselamatan tim serangkaian aturan pun harus ditaati, satunya job safety analysis yang berarti para pasukan harus melakukan pengamatan dan pemeliharaan dahulu.

"Apakah memungkinkan untuk dilakukan atau tidak, harus sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP), dan intruksi kerja. Mereka tidak boleh melakukan manuver sedikit pun di lapangan, oleh karena itu setiap anggota pasukan khusus harus disiplin," sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024