BPBD Sulsel berharap miliki alat deteksi gempa
Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan berharap memiliki alat deteksi dini gempa dan tsunami yang dijanjikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Syamsidar di Makassar, Jumat mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan BMKG untuk pengadaan alat deteksi dini tsunami seperti yang dijanjikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan ke Makassar beberapa waktu lalu.
"Tadi saya ingatkan lagi Kepala BMKG Makassar, kan kemarin mereka janji tempatkan buoy (alat deteksi tsunami) di Sulsel juga. Meski tingkat kerawanan gempa kita tidak terlalu tinggi, beda dengan tetangga kita Sulawesi Tengah," katanya pada apel dan simulasi penanganan bencana dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di halaman Kantor BPBD Sulsel Makassar hari ini.
Apel dan simulasi bencana ini juga dihadiri instansi dan lembaga lain seperti Polri, TNI, Basarnas, Tagana Dinas Sosial, Petugas Medis, PMI dan beberapa relawan kemanusiaan.
Syamsidar yang membacakan sambutan seragam Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan HKB digelar untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan penguatan anggaran penanggulangan bencana.
"Jadi ini bukan kegiatan seremonial belaka. Kita ingin memastikan semua sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dikelola oleh pemerintah dan swasta siap," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsibar juga mengingatkan enam instruksi Presiden Joko Widodo terkait HKB yakni mulai dari orientasi pembangunan yang harus memperhatikan resiko bencana.
Kedua dengan pelibatan akademisi dan tim ahli untuk membuat kajian kebencanaan. Ketiga, Gubernur secara otomatis menjadi ketua satuan tugas penanggulangan bencana jika terjadi dan sebagai wakilnya dari pimpinan Polri serta TNI yang ada di daerah.
Keempat yakni pembangunan sistem peringatan dini secara terpadu serta kelima yaitu pelaksanaan edukasi kebencanaan di daerah rawan terutama di tingkat sekolah. Terakhir melakukan simulasi dan latihan penanganan bencana secara berkala.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Syamsidar di Makassar, Jumat mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan BMKG untuk pengadaan alat deteksi dini tsunami seperti yang dijanjikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan ke Makassar beberapa waktu lalu.
"Tadi saya ingatkan lagi Kepala BMKG Makassar, kan kemarin mereka janji tempatkan buoy (alat deteksi tsunami) di Sulsel juga. Meski tingkat kerawanan gempa kita tidak terlalu tinggi, beda dengan tetangga kita Sulawesi Tengah," katanya pada apel dan simulasi penanganan bencana dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di halaman Kantor BPBD Sulsel Makassar hari ini.
Apel dan simulasi bencana ini juga dihadiri instansi dan lembaga lain seperti Polri, TNI, Basarnas, Tagana Dinas Sosial, Petugas Medis, PMI dan beberapa relawan kemanusiaan.
Syamsidar yang membacakan sambutan seragam Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan HKB digelar untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan penguatan anggaran penanggulangan bencana.
"Jadi ini bukan kegiatan seremonial belaka. Kita ingin memastikan semua sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dikelola oleh pemerintah dan swasta siap," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsibar juga mengingatkan enam instruksi Presiden Joko Widodo terkait HKB yakni mulai dari orientasi pembangunan yang harus memperhatikan resiko bencana.
Kedua dengan pelibatan akademisi dan tim ahli untuk membuat kajian kebencanaan. Ketiga, Gubernur secara otomatis menjadi ketua satuan tugas penanggulangan bencana jika terjadi dan sebagai wakilnya dari pimpinan Polri serta TNI yang ada di daerah.
Keempat yakni pembangunan sistem peringatan dini secara terpadu serta kelima yaitu pelaksanaan edukasi kebencanaan di daerah rawan terutama di tingkat sekolah. Terakhir melakukan simulasi dan latihan penanganan bencana secara berkala.