Makassar (ANTARA) - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi Sulawesi Selatan 2019 membeludak dengan jumlah pendaftar mencapai 68.577 orang pada hari pertama dibukanya jalur tersebut pada 24 Juni 2019.
Wakil Ketua Panitia PPDB Sulsel 2019, Asqar di Makassar, Selasa, menyebutkan angka tersebut terdiri atas pendaftar SMA sebanyak 44.982 namun yang baru terverifikasi 15.926 orang.
Sementara di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk jalur akademik jumlahnya lebih kecil, dengan total 23.595 pendaftar dan yang terverifikasi 14.975.
Selain itu, untuk jalur afirmasi pada SMA dan SMK total pendaftarnya sebanyak 4.175 calon siswa dan yang telah terverifikasi di sekolah tujuan yakni 1.962 orang.
"Selama pendaftaran di hari pertama berjalan lancar, tidak ada gangguan jaringan waktu pendaftaran di aplikasi PPDB. Jadi secara umum berjalan baik," ujarnya.
Meski begitu, tidak dipungkiri beberapa aduan juga diterima pihak panitia, terkait Nomor Induk Kependududkan (NIK) yang belum ter-update oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di beberapa daerah kabupaten/kota, ujarnya.
"Seperti aduan sebelumnya hanya terkait NIK yang tidak update di Disdukcapil setempat atau salah input, tetapi persentasenya kecil," kata dia.
Selain itu, kendala lainnya ialah beberapa sekolah besar mengalami antrean panjang pada proses verifikasi yang seharusnya tidak lagi terjadi, karena masa pendaftaran cukup lama hingga 28 Juni nanti.
Akibatnya, kondisi server E-panrita pada Selasa terpaksa ditutup sementara guna melakukan verifikasi dan sinkronisasi data oleh panitia PPDB Sulsel.
Pada kesempatan berbeda, Kepala SMK 6 Makassar, Amar Bachti Spd MM mengemukakan pendaftaran online sistem zonasi seharusnya tidak lagi membludak.
"Pengalaman tahun lalu, dua hari terakhir waktu pendaftaran kami tidak lagi melayani karena sudah selesai dan menumpuk di awal. Padahal kan ini tidak harus terjadi," katanya.
Sementara pihaknya memiliki komitmen siapapun yang datang hari itu maka harus diselesaikan di hari yang sama.
"Harapannya hari ini untuk maintenance betul-betul memberikan jaminan pelayanan untuk hari-hari berikutnya agar tidak ada yang salah, karena prinsipnya akuntable dalam penyajian data, validasi dan transparan. Semoga semuanya bisa ditangani," harapnya.