Pemprov Sulsel berharap SMN jangkau siswa daerah terpencil
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berharap kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara selanjutnya bisa menjangkau siswa-siswa di daerah terpencil, terluar, dan terdepan.
"Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, bahkan di Sulawesi Selatan juga masih ada daerah terpencil. Itu semua membutuhkan proses-proses edukasi yang kuat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani dalam keterangan pers pemerintah, Jumat.
Abdul Hayat pada Kamis malam menghadiri Malam Keakraban dan Penutupan Kegiatan Siswa Mengenal Nusantara Provinsi Papua dan Sulawesi Selatan.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Kementerian BUMN, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur SDM PT Semen Indonesia, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Direktur Komersil PT Perkebunan Indonesia XIV, perwakilan PT Bank Rakyat Indonesia, dan perwakilan Kodim 1408/BS Makassar.
Abdul Hayat menyebut SMN sebagai kegiatan pertukaran siswa berprestasi. "Saya katakan berprestasi karena seleksinya ketat, tidak semua siswa berkesempatan untuk mengikuti program ini, apalagi waktunya sangat singkat," katanya..
Melalui kegiatan itu, dia menjelaskan, para siswa berpeluang mempelajari kondisi daerah lain.
"Semakin banyak kita mengenal daerah, tambah banyak kita melangkah, tambah kita sadari betapa pentingnya budaya kita," katanya.
"Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, bahkan di Sulawesi Selatan juga masih ada daerah terpencil. Itu semua membutuhkan proses-proses edukasi yang kuat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani dalam keterangan pers pemerintah, Jumat.
Abdul Hayat pada Kamis malam menghadiri Malam Keakraban dan Penutupan Kegiatan Siswa Mengenal Nusantara Provinsi Papua dan Sulawesi Selatan.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Kementerian BUMN, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur SDM PT Semen Indonesia, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Direktur Komersil PT Perkebunan Indonesia XIV, perwakilan PT Bank Rakyat Indonesia, dan perwakilan Kodim 1408/BS Makassar.
Abdul Hayat menyebut SMN sebagai kegiatan pertukaran siswa berprestasi. "Saya katakan berprestasi karena seleksinya ketat, tidak semua siswa berkesempatan untuk mengikuti program ini, apalagi waktunya sangat singkat," katanya..
Melalui kegiatan itu, dia menjelaskan, para siswa berpeluang mempelajari kondisi daerah lain.
"Semakin banyak kita mengenal daerah, tambah banyak kita melangkah, tambah kita sadari betapa pentingnya budaya kita," katanya.