Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pentingnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mengelola Sumber Daya Air (SDA) sehingga menghasilkan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai pengelolaan cerdas sumber daya air atau Smart Water Management (SWM).
"Implementasi SWM diharapkan mampu untuk menyediakan data terkini (real time) pada kondisi sumber daya air serta prakiraan cuaca dan kondisi iklim," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menteri PUPR menambahkan, SWM juga dapat digunakan untuk mengukur kuantitas, kualitas, efisiensi penggunaan air irigasi, pemantauan keamanan infrastruktur sumber daya air, penanganan risiko bencana alam yang berkaitan dengan air, dan kekeringan.
"Penerapan SWM memungkinkan pengelolaan terpadu seluruh potensi kawasan sungai dan menjaga kelestarian lingkungan untuk mendukung pembangunan daerah yang strategis, seperti daerah metropolitan, daerah irigasi yang subur, tujuan wisata, kawasan industri, dan lainnya," ujar Menteri Basuki.
Seperti halnya negara Asia lainnya, Indonesia menghadapi tiga masalah utama terkait air, yakni terlalu banyak yang menimbulkan banjir , terlalu sedikit yang menyebabkan kekeringan, dan terlalu kotor akibat polusi. Masalah-masalah ini saling terkait berpotensi menimbulkan bencana terkait dengan perubahan iklim dan masalah sosial ekonomi.
Berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Menteri Basuki mengatakan Pemerintah Indonesia terus melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk ketahanan air diantaranya pembangunan 61 bendungan untuk menjamin ketahanan pangan dan air.
Terkait ketahanan pangan, Pemerintah telah memprakarsai pengembangan lumbung pangan (food estate) di beberapa daerah, yakni di Kalimantan Tengah, Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara, dan Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kami juga tengah melakukan Pembangunan tanggul di Pantai Utara Jawa untuk melindungi pesisir kota Jakarta, Semarang, Pekalongan dari ancaman penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut, serta pembangunan sistem pengendalian banjir, seperti di Terowongan Air Jakarta dan Nanjung di hulu DAS Citarum yang akan mengurangi risiko banjir di kedua wilayah metropolitan tersebut," kata Menteri PUPR.
Berita Terkait
Kementerian PANRB menyetujui 26.319 formasi CASN Kementerian PUPR
Sabtu, 20 April 2024 7:31 Wib
Dinas PUPR Sulbar bersihkan material longsor menutupi jalan di Mamasa
Kamis, 18 April 2024 13:04 Wib
Menteri PUPR menargetkan 61 bendungan bisa selesai terbangun Oktober
Selasa, 16 April 2024 13:54 Wib
Kementerian PUPR menyelesaikan 13 PSN pada 2023 perkuat infrastruktur
Senin, 1 April 2024 18:47 Wib
Dinas PUPR Sulbar: Ranperda jasa konstruksi untuk bangun pengusaha
Minggu, 17 Maret 2024 1:59 Wib
Menteri PUPR pastikan pasokan air aman sebelum Presiden berkantor di IKN
Rabu, 13 Maret 2024 14:49 Wib
Kementerian PUPR menyerahkan rekonstruksi Kantor Gubernur Sulbar
Senin, 4 Maret 2024 20:36 Wib
Pimpinan DPRD Wajo konsultasikan perbaikan jalan ke Kementerian PUPR
Minggu, 3 Maret 2024 10:23 Wib