"Petani di Kecamatan Tapalang sudah mulai menanam nilam karena menganggap lahan di Kecamatan Tapalang cocok mengembangkan tanaman itu dan diyakini akan sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Ardi, salah seorang petani di Kecamatan Tapalang Mamuju, Minggu.
Menurut dia, modal mengembangkan nilam cukup berat bagi petani yang kekurangan modal di Tapalang karena untuk mendapatkan bibit tersebut harus dipesan dari daerah Palopo Provinsi Sulawesi Selatan meski harga bibitnya dianggap mahal mencapai Rp50 per batang.
Oleh karena itu berharap kelompok tani di Kecamatan Tapalang dapat diberikan bantuan bibit nilam melalui alokasi anggaran APBD Mamuju tahun 2013 oleh pemerintah agar petani dapat mengurangi biaya produksinya sehingga mendapat keuntungan yang lebih besar dalam mengembangkan komoditi yang menjadi bahan baku pembuat parfum,
"Tanaman nilam dianggap menjanjikan karena mudah dikembangkan meski waktu panennya cukup lama mencapai enam bulan, dan meski harga jualnya rendah, sekitar Rp2.000 per kg,"katanya.