Ambon (ANTARA News) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Maluku triwulan IV 2012 sebesar 8,10 persen, lebih tinggi jika dibanding triwulan III yang mengalami pertumbuhan negatif 2,37 persen.
Sedangkan yoy mencatat pertumbuhan 4,0 persen, lebih rendah dibanding triwulan III yang mengalami pertumbuhan positif 5,52 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Edison Ritonga, Minggu.
Ia menjelaskan, produksi industri manufaktur besar dan sedang nasional triwulan IV mengalami pertumbuhan 7,65 persen, lebih tinggi dibanding triwulan III yang mengalami pertumbuhan 0,10 persen.
Sedangkan untuk nasional triwulan IV mengalami pertumbuhan 11,09 persen atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 1,62 persen.
Dengan demikian kalau dibandingkan pertumbuhan industri manufaktur besar dabn sedang (yoy)Provinsi Maluku pada triwulan IV 2012 jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional, sedangkan pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Maluku masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional.
Menurutnya, industri manufaktur di Provinsi Maluku tersebar di beberapa kota dan kabupaten, antara lain Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Ia menambahkan, bila ditelusuri menurut jenis industri, maka pertumbuhan sebesar 8,10 persen yang dialami provinsi Maluku selama triwulan 2012 didominasi oleh dorongan produksi industri karet dan barang dari karet dan barang dari plastik (KBLI22) dan industri makanan (KBLI 10), masing - masing sebesar 9,00 persen dan 1,8 persen.
Sedangkan pada sisi lain pertumbuhan negatif justru terjadi pada industri alat angkut lainnya, (KBLI 30) sebesar 4,39 persen.
"Pertumbuhan negatif cukup tinggi yang dialami jenis industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) negatif 4,39 persen selama triwulan IV didorong menurunnya hasil produksi akibat dari kurangnya pesanan," katanya.
(T.KR-IVA/S004)
Berita Terkait
Kemenperin : Pendidikan vokasi jadi kunci lahirkan SDM industri yang kompeten
Senin, 29 April 2024 15:12 Wib
PT IKI dan PT SCI bekerja sama pengembangan dan pemanfaatan aset
Minggu, 28 April 2024 11:37 Wib
Kemenkuham Sulbar mendorong industri meubel miliki sertifikat KI
Senin, 22 April 2024 1:14 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
Rusdi Kirana: Masa depan industri penerbangan RI menjanjikan
Jumat, 22 Maret 2024 15:16 Wib
Pj Bupati Luwu ajak masyarakat majukan industri lokal
Minggu, 10 Maret 2024 5:46 Wib
Pengembangan perahu Pinisi di Bulukumba butuh dukungan industri perkapalan
Jumat, 8 Maret 2024 1:19 Wib
API minta penerapan Permendag 36/2023 tak ditunda demi industri tekstil
Selasa, 5 Maret 2024 17:36 Wib