Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse mengharapkan persoalan tukar guling tanah Unismuh Makassar dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dapat diselesaikan sesegera mungkin.
Prof Ambo Asse dalam keterangan pers yang diterima di Makassar, Selasa, mengatakan jika dalam audit nilai aset Unismuh memiliki kelebihan, maka Unismuh dengan ikhlas tidak meminta pengembalian, tetapi jika dalam audit terdapat perbedaan kesetaraan nilai maka Unismuh siap membayar kekurangannya ke kas negara.
“Kita ingin masalah tukar guling tanah ini segera selesai dengan melakukan serah terima aset kedua belah pihak sehingga di kemudian hari tidak ada lagi polemik,” ujarnya.
Aset tanah UIN Alauddin Makassar yang ditukar guling adalah lokasi tanah SMP Unismuh Makassar di Jl Talasalapang. Sementara itu, aset tanah Unismuh terletak di Samata dalam kawasan Kampus II UIN Alauddin Samata.
Prof Ambo yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu berharap aset tanah milik Unismuh yang ditukar gulingkan dengan aset tanah UIN Alauddin Makassar bisa selesai karena dianggap telah memiliki kesetaraan nilai.
Prof Ambo menjelaskan selama persoalan tukar guling tanah Unismuh dengan UIN Alauddin belum selesai, maka sudah pasti merugikan keduanya baik itu Unismuh maupun UIN Alauddin karena ini selalu menjadi temuan. Juga kedua belah pihak tidak bisa memanfaatkan aset tersebut.
Ia juga mengatakan masalah ini sudah berlangsung lama, dan berharap dengan kunjungan tim Kanwil DJKN Sulseltrabar bersama pihak UIN Alauddin masalah ini akan segera selesai.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Prof Gagaring Pagalung mengatakan terkait dengan kelengkapan data dokumen bilamana dianggap diperlukan maka pihaknya siap membantu.
Sementara itu, tim Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulseltrabar bersama melihat persoalan tukar guling aset tanah antara Unismuh dengan UIN Alauddin tidak ada masalah karena sudah ada kelayakan serta dianggap telah memiliki kesetaraan aset. Kelayakan aset inilah yang sekarang mau dimatangkan, katanya.
Untuk mematangkan kelayakan aset tersebut maka nanti ada turun tim Audit Internal Pemerintah turun melakukan audit dalam rangka untuk mengetahui nilai aset masing-masing.

