Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto ingin memperbanyak kapal Pinisi untuk atraksi budaya dan wisata sekaligus menjadi pelajaran sejarah.
"Saya meminta dinas pariwisata membuat dua kapal lagi untuk dua sungai, Tallo dan Jeneberang. Jadi ini menjadi pelajaran, atraksi budaya, wisata dan ini menjadi atraksi sejarah kita," ujarnya di Makassar, Ahad.
Ia meminta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Makassar agar kembali membangun dua Kapal Pinisi pada 2024, mengingat satu unit Kapal Pinisi telah selesai prosesi pemotongan Lunas kapal.
Lunas merupakan bagian terbawah kapal yang terendam di dalam permukaan air. Lunas ini berfungsi melindungi dasar kapal apabila terjadi pergeseran atau gesekan dengan dasar perairan atau bila kandas serta juga sebagai penyeimbang kapal terhadap olengan yang mungkin terjadi saat berlayar.
"Para pekerja Pinisi melakukan prosesi pemotongan lunas kapal. Pemotongan dilakukan pada bagian depan dan belakang kapal. Sebelum dilakukan, beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama memanjatkan doa agar Kapal Pinisi itu diberkati," katanya.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan dengan penambahan dua kapal Pinisi itu maka nantinya akan ada empat unit kapal Pinisi yang dimiliki dan Kota Makassar menjadi Pemda pertama di Indonesia yang memiliki ikon sejarah dunia itu.
Danny juga terus memantau progres pembuatan Kapal Pinisi dan menyaksikan prosesi Pemotongan Lunas kapal di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar.
Ia menjelaskan bahwa sebagaimana janjinya kepada seluruh masyarakat bahwa dengan komitmen menjaga nilai-nilai kebudayaan maka ikon-ikon Sulsel yang berkelas dunia menjadi bagian dari pendidikan generasi muda.
Atas dukungan semua pihak, wali kota berlatar arsitek ini secara langsung mengundang tokoh-tokoh dari Bulukumba ke tengah kota Makassar untuk membuat Pinisi tersebut.
Ia mengaku akan melengkapi seluruh tahapan pendirian menjadi tulisan sejarah kebudayaan. Apalagi, pembuatannya pada masa lampau jauh berbeda dengan masa kini yang menggunakan alat-alat modern seperti alat potong sensor, baut besi, dan sebagainya.
"Jadi kita me-rewrite (menulis ulang) lagi tentang Pinisi di zaman modern. Saya akan undang penulis-penulis untuk menulis sejarah ini dari awal pembuatannya," ucapnya.
Berita Terkait
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
18 daerah di Sulsel terima penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM 2023
Selasa, 26 Maret 2024 14:21 Wib
Uskup Larantuka memastikan Prosesi Semana Santa 2024 berjalan aman dan lancar
Selasa, 26 Maret 2024 13:29 Wib
DP3A Kota Makassar dorong program "Speak Up" menghadapi kasus kekerasan
Senin, 25 Maret 2024 18:45 Wib
Mencari kekhususan Jakarta dalam RUU DKJ setelah tidak jadi ibu kota negara
Senin, 25 Maret 2024 1:05 Wib
Wali Kota Makassar menerima penghargaan dari Kejaksaan Tinggi Sulsel
Sabtu, 23 Maret 2024 2:00 Wib
Gempa susulan magnitudo 6.5 kembali menggoyang Kota Surabaya
Jumat, 22 Maret 2024 17:11 Wib