Polda Sulsel mendeklarasikan Polisi RW di Polrestabes Makassar
Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW pada apel bersama di halaman Mapolrestabes Makassar.
"Hari ini secara serentak dari Polda Sulsel dan jajaran dilaksanakan apel deklarasi Polisi RW," kata Direktur Binmas Polda Sulsel Kombes Pol Heru pada apel tersebut, di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan Polisi RW dihadirkan karena ada suatu pemikiran dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, kala itu menjabat Kapolda Metro Jaya, DKI Jakarta, melihat suatu permasalahan saat penanggulangan COVID-19.
"Dan dari peristiwa itu masyarakat punya kemauan, kesadaran untuk membantu pada Polisi RW nantinya," ujar Heru.
Selain itu, pada kesempatan lain, Kapolri telah menyampaikan hasil rapat Kementerian terkait dengan memaparkan bahwa saat ini sudah memasuki semester II, yang akan dilakukan oleh kepolisian adalah Polisi RW, walaupun sebelumnya sudah dilaksanakan Polisi Curhat.
"Maka dari itulah Polisi RW hadir untuk melihat, mencatat dan mendengar dan memberikan solusi persoalan sosial di tengah masyarakat," tuturnya lagi.
Untuk itu, kata dia, menjelang HUT Hari Bayangkara jatuh pada 1 Juli 2023, akan dipersilahkan Polisi RW memberikan konten menyangkut penyelesaian permasalahan yang bisa diakomodir sebagai bahan penilaian dan akan diundang langsung ke Mabes Polri.
"Hindari adanya isu-isu untuk menggiring opini, menjelang memasuki tahun politik, dan Kasat Binmas tetap melakukan pengawasan lebih akomodir terhadap Polisi RW yang ada di lingkup masing-masing," kata Heru menekankan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib pada kesempatan itu menjelaskan, Polisi RW adalah suatu bentukan untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat. Sebab, selama ini hanya satu polisi Babimkamtibmas ditempatkan satu kelurahan, sekarang dibentuk lagi program bahwa polisi selalu hadir di tengah masyarakat.
"Inilah yang diutamakan untuk menjadi Polisi RW bahwa setiap personel polisi yang berdomisili di lingkungannya telah menjadi Polisi RW. Dan apabila tidak ada, kita ambil personel Polri yang bertempat tinggal terdekat dari wilayah itu," katanya menjelaskan.
Sehingga, kata dia, harapannya polisi semakin banyak di tengah-tengah masyarakat dalam rangka melayani masyarakat, dan secara sinergitas ini membuktikan bahwa kebersamaan dan partisipasi masyarakat dapat membuat rasa aman bagi masyarakat di Kota Makassar.
"Hal itu terbukti seperti di Kecamatan Makassar sudah tidak ada lagi tawuran. Kami menyatukan mereka supaya untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan di wilayah ini," kata polisi perwira tiga melati itu..
Dalam apel tersebut dihadiri sejumlah perwira Polri jajaran Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar, satu satuan setingkat peleton (SST) personel perwakilan masing-masing Polsek Tamalate, Polsek Mariso, Polsek Mamajang, Polsek Rappocini, Polsek Ujung Pandang, Polsek Bontoala dan Polsek Makassar.
"Hari ini secara serentak dari Polda Sulsel dan jajaran dilaksanakan apel deklarasi Polisi RW," kata Direktur Binmas Polda Sulsel Kombes Pol Heru pada apel tersebut, di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan Polisi RW dihadirkan karena ada suatu pemikiran dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, kala itu menjabat Kapolda Metro Jaya, DKI Jakarta, melihat suatu permasalahan saat penanggulangan COVID-19.
"Dan dari peristiwa itu masyarakat punya kemauan, kesadaran untuk membantu pada Polisi RW nantinya," ujar Heru.
Selain itu, pada kesempatan lain, Kapolri telah menyampaikan hasil rapat Kementerian terkait dengan memaparkan bahwa saat ini sudah memasuki semester II, yang akan dilakukan oleh kepolisian adalah Polisi RW, walaupun sebelumnya sudah dilaksanakan Polisi Curhat.
"Maka dari itulah Polisi RW hadir untuk melihat, mencatat dan mendengar dan memberikan solusi persoalan sosial di tengah masyarakat," tuturnya lagi.
Untuk itu, kata dia, menjelang HUT Hari Bayangkara jatuh pada 1 Juli 2023, akan dipersilahkan Polisi RW memberikan konten menyangkut penyelesaian permasalahan yang bisa diakomodir sebagai bahan penilaian dan akan diundang langsung ke Mabes Polri.
"Hindari adanya isu-isu untuk menggiring opini, menjelang memasuki tahun politik, dan Kasat Binmas tetap melakukan pengawasan lebih akomodir terhadap Polisi RW yang ada di lingkup masing-masing," kata Heru menekankan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib pada kesempatan itu menjelaskan, Polisi RW adalah suatu bentukan untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat. Sebab, selama ini hanya satu polisi Babimkamtibmas ditempatkan satu kelurahan, sekarang dibentuk lagi program bahwa polisi selalu hadir di tengah masyarakat.
"Inilah yang diutamakan untuk menjadi Polisi RW bahwa setiap personel polisi yang berdomisili di lingkungannya telah menjadi Polisi RW. Dan apabila tidak ada, kita ambil personel Polri yang bertempat tinggal terdekat dari wilayah itu," katanya menjelaskan.
Sehingga, kata dia, harapannya polisi semakin banyak di tengah-tengah masyarakat dalam rangka melayani masyarakat, dan secara sinergitas ini membuktikan bahwa kebersamaan dan partisipasi masyarakat dapat membuat rasa aman bagi masyarakat di Kota Makassar.
"Hal itu terbukti seperti di Kecamatan Makassar sudah tidak ada lagi tawuran. Kami menyatukan mereka supaya untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan di wilayah ini," kata polisi perwira tiga melati itu..
Dalam apel tersebut dihadiri sejumlah perwira Polri jajaran Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar, satu satuan setingkat peleton (SST) personel perwakilan masing-masing Polsek Tamalate, Polsek Mariso, Polsek Mamajang, Polsek Rappocini, Polsek Ujung Pandang, Polsek Bontoala dan Polsek Makassar.