PLN terjunkan 210 petugas khusus pasang 55.501 meter pintar AMI di Makassar
Makassar (ANTARA) - PT Persero PLN Unit Induk Distribusi Sulselrabar menerjunkan 210 petugas khusus yang akan memasang 55.501 unit meter pintar berbasis berbasis advanced metering infrastructure (AMI) di lokasi/rumah pelanggan, khususnya di Kota Makassar.
Guna memastikan kesiapan petugas dalam implementasi meter pintar AMI, PLN UID Sulselrabar melakukan Gelar Pasukan dan Peralatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
"Gelar pasukan ini penting, petugas yang kami terjunkan adalah yang berpengalaman dan telah menjalani pelatihan khusus dalam beberapa bulan ini," kata General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Kamis.
PLN terus melakukan transformasi melalui inovasi untuk meningkatkan pelayanan tenaga listrik di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan meter pintar AMI.
"Kami ingin memastikan kesiapan petugas dan menargetkan implementasi 'smart' meter AMI tahap awal di Kota Makassar ini dapat selesai di akhir tahun 2023," ujar Andy.
Andy menjelaskan dengan implementasi meter pintar AMI membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat. Selain itu, para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara aktual lewat aplikasi PLN Mobile.
"Dengan smart meter ini, pelanggan bisa memantau penggunaan listrik secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile, tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan," tambah Andy.
Dengan begitu, pelanggan dapat mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan. Artinya, semua semakin mudah karena dapat dikendalikan hanya dalam satu genggaman.
Penggunaan meter pintar AMI membuat pola layanan juga lebih fleksibel karena pelanggan bebas memilih layanan pascabayar atau prabayar.
Selain itu, PLN dapat mempercepat waktu pemulihan apabila terjadi gangguan listrik karena dapat terdeteksi oleh sistem secara langsung.
“Oleh karena itu, kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi smart meter AMI. Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Andy.
Melalui penggunaan meter pintar AMI, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital, sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.
Penerapan meter pintar berbasis AMI ini membawa banyak manfaat. Pembacaan data meter secara "real time" dan dilakukan dari jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi pembacaan meter ke lokasi. Dengan demikian privasi pelanggan juga lebih terjaga.
Petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan meter pintar.
Salah seorang petugas khusus PLN, Agung (25) menyatakan kesiapannya dalam bertugas memasang meter pintar AMI.
"Peralatan kerja dan material telah siap dipasang, kami berharap pelanggan dapat segera merasakan manfaat positif dari inovasi terbaru PLN ini," ujar Agung.
Guna memastikan kesiapan petugas dalam implementasi meter pintar AMI, PLN UID Sulselrabar melakukan Gelar Pasukan dan Peralatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
"Gelar pasukan ini penting, petugas yang kami terjunkan adalah yang berpengalaman dan telah menjalani pelatihan khusus dalam beberapa bulan ini," kata General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Kamis.
PLN terus melakukan transformasi melalui inovasi untuk meningkatkan pelayanan tenaga listrik di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan meter pintar AMI.
"Kami ingin memastikan kesiapan petugas dan menargetkan implementasi 'smart' meter AMI tahap awal di Kota Makassar ini dapat selesai di akhir tahun 2023," ujar Andy.
Andy menjelaskan dengan implementasi meter pintar AMI membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat. Selain itu, para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara aktual lewat aplikasi PLN Mobile.
"Dengan smart meter ini, pelanggan bisa memantau penggunaan listrik secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile, tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan," tambah Andy.
Dengan begitu, pelanggan dapat mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan. Artinya, semua semakin mudah karena dapat dikendalikan hanya dalam satu genggaman.
Penggunaan meter pintar AMI membuat pola layanan juga lebih fleksibel karena pelanggan bebas memilih layanan pascabayar atau prabayar.
Selain itu, PLN dapat mempercepat waktu pemulihan apabila terjadi gangguan listrik karena dapat terdeteksi oleh sistem secara langsung.
“Oleh karena itu, kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi smart meter AMI. Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Andy.
Melalui penggunaan meter pintar AMI, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital, sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.
Penerapan meter pintar berbasis AMI ini membawa banyak manfaat. Pembacaan data meter secara "real time" dan dilakukan dari jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi pembacaan meter ke lokasi. Dengan demikian privasi pelanggan juga lebih terjaga.
Petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan meter pintar.
Salah seorang petugas khusus PLN, Agung (25) menyatakan kesiapannya dalam bertugas memasang meter pintar AMI.
"Peralatan kerja dan material telah siap dipasang, kami berharap pelanggan dapat segera merasakan manfaat positif dari inovasi terbaru PLN ini," ujar Agung.