Jakarta (ANTARA) - Partai NasDem, Senin, batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajaran petinggi partai berlambang bintang mercy tersebut ke Bareskrim Polri.
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni sempat mendatangi Bareskrim Polri di Jakarta dan mengaku awalnya hendak melaporkan SBY. Namun, Sahroni mengatakan dia tidak jadi lapor karena dilarang oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
"Jadi, saya sebenarnya sudah siap melaporkan, tetapi tadi perintah Ketum (Surya Paloh) untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi Pak Anies juga WA (kirim pesan WhatsApp) saya untuk meminta hal yang sama. Pak Anies ingin fokus ke depan. Ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres (Pemilu) 2024," kata Sahroni kepada awak media di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Awalnya, Sahroni atas nama pribadi hendak melaporkan SBY terkait ucapannya yang menyebut Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan sebagai bakal capres dan bakal cawapres pada awal September.
Baca juga: Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan
Menurut dia, tidak pernah ada pembicaraan soal hal itu saat pertemuan di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 25 Agustus 2023. Sahroni pun mengaku dia mengikuti secara langsung pertemuan tersebut.
"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tetapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi, apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi, nggak ada. Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres (Pemilu) 2004," jelas Sahroni.
Sebelumnya, DPP Partai NasDem bwerencana melaporkan SBY ke Bareskrim Polri.
Untuk diketahui, Partai Demokrat telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sekaligus mencabut dukungannya kepada bakal capres Anies Baswedan setelah deklarasi Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).
Partai Demokrat menyatakan bahwa Partai NasDem membuat keputusan sepihak dengan mengajak kerja sama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.
Baca juga: SBY: Ada tawaran bentuk koalisi baru gabungan Demokrat, PKS, PPP
Berita Terkait
Surya Paloh menginginkan Pilkada 2024 berjalan adil
Senin, 11 November 2024 12:20 Wib
Surya Paloh mengingatkan kader NasDem untuk jujur dan tak berpura-pura
Senin, 11 November 2024 11:08 Wib
Surya Paloh: Singkirkan praktik transaksional jika ingin membangun bangsa
Senin, 11 November 2024 10:56 Wib
NasDem ungkap isi pertemuan Surya Paloh dan Prabowo
Jumat, 18 Oktober 2024 0:57 Wib
Surya Paloh temui Presiden Terpilih Prabowo, disusul Zulhas, Bahlil, Cak Imin, dan AHY
Kamis, 17 Oktober 2024 15:17 Wib
NasDem memastikan tetap gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran
Senin, 14 Oktober 2024 13:53 Wib
Partai NasDem mengumumkan susunan pengurus DPP NasDem 2024-2029
Kamis, 19 September 2024 17:06 Wib
Istana: Pernyataan Jokowi soal ditinggalkan ramai-ramai adalah candaan
Selasa, 27 Agustus 2024 16:06 Wib