Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengobarkan semangat gotong royong saat memberikan kuliah umum mengenai wawasan kebangsaan dan penguatan ideologi Pancasila di hadapan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dan panwaslu kabupaten/kota se-Sulsel, Kamis.
Dia menyampaikan pentingnya budaya gotong royong sebagai falsafah Pancasila yang telah dicetuskan oleh Soekarno.
"Budaya gotong royong juga ini selaras dengan budaya Bugis Makassar sehingga perlu dilestarikan. Misalnya dahulu ketika ada tetangga pindah rumah, tetangga sekitar rumah itu berbondong-bondong untuk turut memindahkan rumah panggung," katanya.
Dia mengatakan nilai-nilai gotong royong yang dicetuskan leluhur terdahulu mulai digeser dengan pertukaran budaya. Oleh karena itu, melalui keterbukaan informasi, diharapkan dapat ditingkatkan melalui budaya literasi.
Bahtiar juga menekankan penyelenggaraan pemilu agar dapat terlaksana baik dari sisi anggaran, sarana dan prasarana, maupun sumber daya manusia (SDM) penyelenggara pemilu.
"Selain bertugas sebagai penjabat gubernur, saya punya tugas untuk memastikan suksesnya penyelenggaraan pemilu di Sulawesi Selatan Tahun 2024," ujar dia.
Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua DPRD Sulsel Ina Kartika Sari, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, dan Rektor UNM Husain Syam.
Kegiatan ini mengangkat tema "Nasionalisme Goes To Campus" yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rektor UNM Husain Syam mengemukakan pentingnya pemahaman Pancasila di lingkungan keluarga maupun di lingkungan kampus, dengan salah satu budaya leluhur yang perlu dilestarikan yakni gotong royong.
"Gotong royong ini salah budaya leluhur yang perlu dilestarikan khususnya kalangan kampus maupun di lingkungan keluarga," katanya.