PLN tambah pembangkit perkuat sistem kelistrikan Sulbagsel
Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengoperasikan pembangkit tambahan dengan total daya sebesar 10 Mega Watt (MW) di Kecamatan Tallo Lama Kota Makassar sebagai upaya memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang terganggu akibat fenomena El Nino.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Kamis, menjelaskan segala upaya dilakukan PLN untuk memperkuat sistem kelistrikan di antaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
"Kami tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam kami terjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel," ujar Adi.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Musim kemarau yang berkepanjangan sebagai dampak fenomena El Nino telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Hal tersebut berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra mengemukakan komitmennya untuk menjalankan amanah dalam membantu penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel dengan menambah kapasitas pembangkit.
"Harapannya dengan penambahan pembangkit secara bertahap dapat membantu peningkatan pasokan listrik," ujar Irwansyah.
Sedangkan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah trigger untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama semua pihak termasuk stakeholder untuk pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel ini," ujar Andy.
Menurut dia, hal itu merupakan wujud nyata dari AKHLAK yaitu salah satunya kolaboratif dan seluruh pihak ikut turun dan terlibat dalam sama-sama mengatasi tantangan yang ada.
"Kami optimistis dengan hadirnya pembangkit ini menjadi penyemangat kita untuk terus bekerja menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tidak lupa kami mengimbau dalam situasi seperti ini masyarakat dapat menjaga keamanan saat menggunakan listrik," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, PLN juga memberikan santunan kepada anak yatim di sekitar Kecamatan Tallo Lama.
"Harapannya doa bersama dapat memberikan semangat dan kemudahan bagi petugas PLN yang berjuang untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulbagsel," kata Andy.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Kamis, menjelaskan segala upaya dilakukan PLN untuk memperkuat sistem kelistrikan di antaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
"Kami tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam kami terjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel," ujar Adi.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Musim kemarau yang berkepanjangan sebagai dampak fenomena El Nino telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Hal tersebut berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra mengemukakan komitmennya untuk menjalankan amanah dalam membantu penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel dengan menambah kapasitas pembangkit.
"Harapannya dengan penambahan pembangkit secara bertahap dapat membantu peningkatan pasokan listrik," ujar Irwansyah.
Sedangkan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah trigger untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama semua pihak termasuk stakeholder untuk pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel ini," ujar Andy.
Menurut dia, hal itu merupakan wujud nyata dari AKHLAK yaitu salah satunya kolaboratif dan seluruh pihak ikut turun dan terlibat dalam sama-sama mengatasi tantangan yang ada.
"Kami optimistis dengan hadirnya pembangkit ini menjadi penyemangat kita untuk terus bekerja menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tidak lupa kami mengimbau dalam situasi seperti ini masyarakat dapat menjaga keamanan saat menggunakan listrik," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, PLN juga memberikan santunan kepada anak yatim di sekitar Kecamatan Tallo Lama.
"Harapannya doa bersama dapat memberikan semangat dan kemudahan bagi petugas PLN yang berjuang untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulbagsel," kata Andy.