Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengamat poltik Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar Dr Saifuddin Al Mughniy S.Sos, S.H, M.Hum, menyatakan jika di Sulawesi Selatan Partai Golkar akan tetap menjadi lumbung suara seperti pada Pemilu sebelumnya.
"Sulsel ini akan tetap menjadi lumbung suara bagi Partai Golkar kenapa bisa demikian karena sistem perpolitikan di Sulsel itu sedikit unik atau masih tertinggal karena masih menganut sistem politik budaya `parokial`," ujarnya di Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan sistem politik dengan menganut budaya `parokial` atau tradisional dan sederhana itu sudah sejak lama berlaku di Sulsel dan ini tidak akan berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan zaman yang membuat semuanya menjadi dinamis.
Disebutkannya, budaya politik parokial biasanya terdapat dalam sistem politik tradisional dan sederhana. Ciri khas budaya politik parokial yaitu, spesialisasi masih sangat kecil sehingga pelaku-pelaku politik memiliki kekhususan tugas. Serta satu peranan dilakukan bersama dengan peranan yang lain seperti aktivitas dan peranan pelaku.
"Budaya politik parokial atau disebut juga budaya politik panutan, masih sangat kental di Sulsel. Masyarakat kita masih cenderung memilih Partai Golkar karena adanya historikal serta ketokohan yang ada di Partai Golkar seperti Sulsel," katanya.
Menurutnya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menjadi gubernur dua periode menjadi salah satu magnet bagi masyarakat Sulsel untuk tetap memilih dan menetapkan pilihannya dengan partai yang dipegangnya.
Dia menuturkan pada tahun 2014 yang menjadi tahun politik serta tahun Pemilu ini akan kembali menjadi pembuktian bagi Ketua DPD I Partai Golkar dalam mendapatkan suara masyarakat serta memenangkan Pemilu.
Banyaknya partai politik (Parpol) serta calon legislatif (Caleg) ini tidak akan mempengaruhi secara signifikan suara partai berlambang pohon beringin itu karena umumnya masyarakat yang berusia diatas 50 tahun cenderung memilih Golkar.
Selain itu, Golkar dinilai punya okupasi (kepercayaan) yang tinggi terhadap masyarakat, terbukti ada sekitar 18 kepala daerah (bupati dan wali Kota) berasal dari bendera yang sama yakni Partai Golkar.
"`Mindset` orang Sulsel itu masih agak unik. Kepercayaan menjadi dasar utama masyarakat untuk tetap memilih partai yang diinginkannya. Meskipun di Kota Makassar mindset sudah jauh lebih maju, tetapi itu tidak cukup untuk meruntuhkan kepercayaan masyarakat lainnya," ucapnya. Agus Setiawan
Berita Terkait
Pengamat politik nilai atmosfer Pilkada Makassar jauh berbeda dibanding sebelumnya
Rabu, 1 Mei 2024 7:23 Wib
Pakar politik: PDIP harus konsisten beroposisi
Selasa, 30 April 2024 15:54 Wib
Pengamat: NasDem-PKB berpotensi gabung KIM pada gelombang pertama
Kamis, 25 April 2024 13:54 Wib
Mahfud MD berharap putusan PHPU hari ini dapat hentikan kontra politik
Senin, 22 April 2024 18:24 Wib
Kapolda Sulbar minta personel Polri tingkatkan kecintaan terhadap bangsa dan negara
Rabu, 17 April 2024 19:21 Wib
Pengamat sebut pertemuan Rosan dengan Ketum PDIP Megawati sekadar silaturahim
Sabtu, 13 April 2024 16:44 Wib
Menkopolhukam ingatkan semua pihak hargai proses politik yang ada usai Pemilu 2024
Kamis, 28 Maret 2024 6:04 Wib
Pengamat: Perkuat persatuan pascapemilu dengan komunikasi politik
Rabu, 27 Maret 2024 1:49 Wib