French Open 2024 - Sabalenka kalahkan sahabatnya Badosa untuk maju 16 besar
Jakarta (ANTARA) - Aryna Sabalenka mengatasi awal yang lamban dengan mengalahkan teman dekatnya Paula Badosa 7-5, 6-1 untuk mengambil tempat di babak 16 besar French Open, Sabtu waktu setempat.
Mantan petenis peringkat dua dunia Badosa memimpin 5-3 pada set pertama, namun juara Australian Open dua kali Sabalenka berhasil merebut 10 dari 11 gim terakhir untuk memasuki pekan kedua untuk tahun kedua berturut-turut.
"Sulit untuk melawan sahabatmu, tapi kami tahu bagaimana memisahkan banyak hal," kata Sabalenka, dikutip dari AFP, Minggu.
"Saya hanya berusaha menampilkan yang terbaik dan berjuang untuk setiap poin. Saya tahu kondisinya sulit dan servis bukanlah suatu keuntungan."
Sabalenka, semifinalis di Paris pada 2023, setidaknya telah mencapai empat besar dalam enam Grand Slam terakhirnya dan diharapkan menjadi saingan utama Iga Swiatek dalam upaya petenis Polandia itu untuk meraih gelar French Open keempat.
Dia akan bertemu unggulan ke-22 asal Amerika Emma Navarro untuk memperebutkan tempat di perempat final.
Ini merupakan jalan yang sulit bagi Badosa (26) setelah mengalami patah tulang akibat stres di punggungnya tahun lalu yang menurut dokter akan membahayakan harapannya untuk bermain di level teratas.
Petenis asal Spanyol kemungkinan harus mengatasi rasa sakitnya dengan menggunakan suntikan kortison agar tetap kompetitif dan mengakui bahwa ia baru-baru ini mengalami banyak momen buruk ketika ia mencoba untuk menerima nasihat medis yang diberikan kepadanya.
Namun setelah absen tiga kali dari empat Grand Slam pada 2023, kecuali Wimbledon, ia dapat melihat sisi positif dari kembalinya ia ke Roland Garros.
"Saya hanya mengingatkan diri sendiri, tahun lalu dalam situasi seperti ini saya duduk di sofa, menonton turnamen di TV. Jadi dengan berada di sini, saya bersyukur untuk itu," ujar Badosa.
"Hari ini saya mendapat kesempatan bermain melawan salah satu pemain terbaik dunia dalam Philippe Chatrier. Saya rasa saya harus bersyukur atas hal itu setelah apa yang saya lalui."
Mantan petenis peringkat dua dunia Badosa memimpin 5-3 pada set pertama, namun juara Australian Open dua kali Sabalenka berhasil merebut 10 dari 11 gim terakhir untuk memasuki pekan kedua untuk tahun kedua berturut-turut.
"Sulit untuk melawan sahabatmu, tapi kami tahu bagaimana memisahkan banyak hal," kata Sabalenka, dikutip dari AFP, Minggu.
"Saya hanya berusaha menampilkan yang terbaik dan berjuang untuk setiap poin. Saya tahu kondisinya sulit dan servis bukanlah suatu keuntungan."
Sabalenka, semifinalis di Paris pada 2023, setidaknya telah mencapai empat besar dalam enam Grand Slam terakhirnya dan diharapkan menjadi saingan utama Iga Swiatek dalam upaya petenis Polandia itu untuk meraih gelar French Open keempat.
Dia akan bertemu unggulan ke-22 asal Amerika Emma Navarro untuk memperebutkan tempat di perempat final.
Ini merupakan jalan yang sulit bagi Badosa (26) setelah mengalami patah tulang akibat stres di punggungnya tahun lalu yang menurut dokter akan membahayakan harapannya untuk bermain di level teratas.
Petenis asal Spanyol kemungkinan harus mengatasi rasa sakitnya dengan menggunakan suntikan kortison agar tetap kompetitif dan mengakui bahwa ia baru-baru ini mengalami banyak momen buruk ketika ia mencoba untuk menerima nasihat medis yang diberikan kepadanya.
Namun setelah absen tiga kali dari empat Grand Slam pada 2023, kecuali Wimbledon, ia dapat melihat sisi positif dari kembalinya ia ke Roland Garros.
"Saya hanya mengingatkan diri sendiri, tahun lalu dalam situasi seperti ini saya duduk di sofa, menonton turnamen di TV. Jadi dengan berada di sini, saya bersyukur untuk itu," ujar Badosa.
"Hari ini saya mendapat kesempatan bermain melawan salah satu pemain terbaik dunia dalam Philippe Chatrier. Saya rasa saya harus bersyukur atas hal itu setelah apa yang saya lalui."