Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Kantor Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia berkolaborasi untuk mengedukasi siswa terkait bahaya pinjaman online (pinjol) dan judi online (Judol).
“Pentingnya edukasi ini agar siswa tidak terlibat dalam dua permasalahan yang dapat merusak generasi penerus bangsa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin di Makassar, Senin.
Menurut dia, perwakilan siswa yang berasal dari 50 sekolah yang ada di Makassar pada tahap pertama ini diberikan pemahaman tentang bahaya pinjol dan judol sebagai bagian dari literasi keuangan.
Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhammad Aris mengingatkan siswa yang keuangan masih tergantung kepada orang tua agar tidak terlibat pinjol maupun judol karena bisa merugikan diri dan keluarganya.
“Awalnya anak-anak hanya bermain game, lama-lama masuk ke game yang kategori judi dengan sejumlah iming-iming yang menggiurkan, karena ingin main judi terus maka kemudian berhubungan dengan pinjol,” katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI Sulsel menyosialisasikan pentingnya siswa menjauhi dan tidak terlibat pinjol dan judol. Salah satunya dengan mengatur keuangan pribadi, baik untuk siswa maupun orang tua siswa.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Ricky Satria berharap sosialisasi pada siswa SD dan SMP ini dapat terus berlanjut pada jenjang berikutnya sehingga semua sekolah di Makassar bisa terjangkau seluruhnya.
“Jadi kalau tahap pertama ini ada perwakilan dari 50 sekolah, ke depan diharapkan semua sekolah di Makassar sudah terjangkau,” ujarnya.
Dia mengatakan, sosialisasi bahaya pinjol dan judol ini adalah bagian dari peran BI untuk memberikan literasi keuangan pada masyarakat.