Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meminta agar lulusan
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Chaeriyah Kabupaten Mamuju menjadi penggerak pembangunan ekonomi daerah Sulbar.
"Lulusan STIT Al-Chaeriyah Kabupaten Mamuju sebanyak 80 orang yang telah meraih gelar sarjana, hendaknya bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat, untuk kemajuan pembangunan daerah," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, selain membangun ekonomi, lulusan STIT juga diminta membangun aspek sosial, budaya dan khususnya aspek keagamaan di Sulbar.
Menurut dia, alumni STIT Mamuju, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga harus mendukung dan berkontribusi bagi meningkatnya pembangunan.
"Dunia kampus adalah dunia literasi, dunia kampus sangat berkesan, karena dipenuhi ilmu akademis yang diperoleh harus bermanfaat bagi masyarakat, namun tetap harus diimbangi dengan ilmu agama," katanya.
Ia meminta, agar lulusan STIT mengilhami ajaran Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) sebagai ilmu agama dalam melakukan pengabdian ke masyarakat.
"Ajaran Aswaja tersebut diantaranya memiliki sikap menghargai keberagamaan, bersikap toleran kemudian bersikap seimbang, serta moderat dan juga berlaku adil," katanya.
Ia menyampaikan, dengan menjalankan ajaran tersebut, maka akan menjamin kesinambungan hidup sebagai bangsa dan akan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga sikap pluralisme karena bangsa ini memiliki agama, suku dan kebudayaan yang berbeda-beda.
Ia juga berharap, agar lulusan STIT dapat terus menimba dan memperkaya ilmu hingga akhir hayat, sesuai pesan Rasulullah SAW yakni tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.