Makassar (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Pariwisata RI Bayu Aji menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pengembangan pendidikan pada sektor pariwisata di dua daerah, yakni di Solo, Jawa Tengah dan Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Bayu Aji, dengan pengembangan pada sektor pendidikan pariwisata, akan semakin banyak anak bangsa Indonesia yang bisa Kementerian Pariwisata intervensi untuk dididik menjadi pelaku-pelaku pariwisata.
"Kami saat ini juga sudah mengembangkan dua lagi, di Solo dan di Manado, yang saat ini sedang berproses dengan teman-teman Kemenristek," ujarnya saat menghadiri Wisuda Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar di Makassar, Sabtu.
Menurutnya, pengembangan SDM melalui jalur pendidikan pada sektor pariwisata juga tidak kalah penting untuk melengkapi industri kepariwisataan di Indonesia hingga bersaing di kancah internasional.
Selain itu, pengembangan pendidikan di sektor pariwisata, kata Bayu, merupakan amanat undang-undang pada bidang pariwisata yang salah satu kekuatannya bertumpu pada pendidikan generasi melalui Poltekpar yang tersebar di enam provinsi Indonesia.
Adapun enam Poltekpar di bawah naungan Kementerian Pariwisata, yakni Poltekpar Makassar, Poltekpar Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok, dan Poltekpar Medan.
"Kami harapkan ke depan, ini menambah kekuatan untuk bisa lagi mendidik ultra kreatif Indonesia untuk mengembangkan kepariwisataan," ujarnya.
Pada kesempatan ini, sebanyak 565 mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikannya di Poltekpar Makassar. Poses wisuda semakin hikmat dan meriah dengan kehadiran Menteri Pariwisata, Widyanti Putri yang menyemangati alumnus Poltekpar agar bisa bersaing di dunia kerja kepariwisataan.
Herry Rachmat Widjaja selaku Direktur Poltekpar Makassar menambahkan bahwa setiap Poltekpar memiliki ciri khas masing-masing, seperti Poltekpar Makassar unggul dengan konsep Marine Tourism.
Guna memeriahkan Marine Tourism, kata Herry, Poltekpar Makassar memiliki program pariwisata naik kelas melalui International Conference on Marine Tourism and Hospitality Study pada 18 Oktober mendatang.
"Akhir tahun ini, kita punya kajian pengembangan potensi wisata bahari, khususnya di Indonesia Timur," ujarnya.

