Pemuda Sulbar membantu Pemprov tangani konflik sosial
Mamuju (ANTARA) - Pemuda dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkomitmen untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar dalam menangani konflik sosial agar dapat dicegah.
"Pemuda dan masyarakat Sulbar yang tergabung dalam penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei, membantu penanganan konflik sosial di Sulbar," ketua penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei, Ansar, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei telah mendeklarasikan diri untuk menjadi mitra Pemprov Sulbar, dalam menangani konflik sosial di Sulbar untuk mewujudkan Sulbar yang aman adil dan sejahtera.
Kepala Sub Direktorat Sosial Budaya Direktorat Intelkam Polda Sulbar AKBP Muhammad Rizal, S.Sos, mengatakan, Polda Sulbar mendukung upaya pemuda dan masyarakat Sulbar menangani konflik sosial di Sulbar sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.
"Sangat diperlukan peran pemuda dan masyarakat Sulbar, sebagai perangkat penggiat perdamaian untuk menjadi sarana yang dapat dilibatkan dalam proses penanganan dan penyelesaian konflik sosial," katanya.
Ia berharap, pemuda dan masyarakat Sulbar dapat bersatu dan lebih peka terhadap bahaya konflik sosial yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di Sulbar.
"Penanganan konflik sosial sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi, dan agar para investor dari luar daerah Sulbar tidak memiliki keraguan dalam menanamkan investasi di Sulbar sehingga ekonomi Sulbar maju dan berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia menyampaikan, Komunitas pencinta perdamaian nantinya akan berperan dalam penangan konflik dengan memberikan himbauan baik melalui media sosial atau memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjauhi konflik sosial.
Selain itu, memberikan informasi dan masukan kepada pihak kepolisian mengenai upaya penyelesaian konflik sosial dan memberikan solusi kepada Pemprov Sulbar agar tepat dalam penanganan konflik.
"Pemuda dan masyarakat Sulbar yang tergabung dalam penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei, membantu penanganan konflik sosial di Sulbar," ketua penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei, Ansar, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, penggiat perdamaian Komunitas Sulbar Siamasei telah mendeklarasikan diri untuk menjadi mitra Pemprov Sulbar, dalam menangani konflik sosial di Sulbar untuk mewujudkan Sulbar yang aman adil dan sejahtera.
Kepala Sub Direktorat Sosial Budaya Direktorat Intelkam Polda Sulbar AKBP Muhammad Rizal, S.Sos, mengatakan, Polda Sulbar mendukung upaya pemuda dan masyarakat Sulbar menangani konflik sosial di Sulbar sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.
"Sangat diperlukan peran pemuda dan masyarakat Sulbar, sebagai perangkat penggiat perdamaian untuk menjadi sarana yang dapat dilibatkan dalam proses penanganan dan penyelesaian konflik sosial," katanya.
Ia berharap, pemuda dan masyarakat Sulbar dapat bersatu dan lebih peka terhadap bahaya konflik sosial yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di Sulbar.
"Penanganan konflik sosial sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi, dan agar para investor dari luar daerah Sulbar tidak memiliki keraguan dalam menanamkan investasi di Sulbar sehingga ekonomi Sulbar maju dan berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia menyampaikan, Komunitas pencinta perdamaian nantinya akan berperan dalam penangan konflik dengan memberikan himbauan baik melalui media sosial atau memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjauhi konflik sosial.
Selain itu, memberikan informasi dan masukan kepada pihak kepolisian mengenai upaya penyelesaian konflik sosial dan memberikan solusi kepada Pemprov Sulbar agar tepat dalam penanganan konflik.