Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Kota Maniwa, Jepang, mempererat kerja sama dalam mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon (low carbon city) Kota Makassar.
Komitmen mempererat kerja sama itu dimantapkan dalam lokakarya internasional bertajuk “The 1st International Workshop of City-to-City Collaboration Project Toward Decarbonized Society Between Makassar City and Maniwa City” di Makassar, Selasa.
Asisten 2 Pemkot Makassar Faturahim menyampaikan lokakarya itu merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menciptakan masyarakat rendah karbon melalui inovasi berkelanjutan.
"Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi lintas negara untuk menghadirkan solusi global terhadap isu lingkungan," ujarnya.
Ia menuturkan banyak hal yang dapat dipelajari dari pengalaman Kota Maniwa, seperti pengelolaan sampah menjadi pupuk dan berbagai upaya strategis Kota Maniwa yang bisa menjadi inspirasi bagi Kota Makassar dalam mengadopsi langkah-langkah strategis menuju masyarakat rendah karbon.
“Secara berkelanjutan, Pemkot Makassar terus mendukung upaya lingkungan rendah karbon, meskipun belum sempurna dan masih dalam bentuk tindakan kecil. Melalui kegiatan ini, kami mengharapkan dapat memperoleh wawasan dan ide baru untuk diterapkan di Kota Makassar,” jelas Fatur.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Maniwa Jepang Mr Oota Noboru, dalam sambutannya melalui zoom menyampaikan rasa senang dan apresiasi tinggi atas kerjasama yang dibangun antara Pemerintah Kota Makassar yang juga melibatkan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Mr Oota juga banyak memberikan gambaran tentang berbagai inovasi yang dilakukan untuk mendukung penerapan zero carbon city.
Sementara Rektor Unhas Prof JJ dalam sambutannya mengatakan hal itu merupakan satu kesatuan untuk mendorong terciptanya misi Decarbonized Society, yang kemudian dikembangkan menjadi skala yang lebih besar.
Prof JJ menuturkan Unhas terus berkomitmen mendukung konsep lingkungan berkelanjutan. Sebagai perguruan tinggi, Unhas telah mencanangkan visi untuk menjadi kampus karbon netral pada tahun 2045, lebih awal dibandingkan target nasional Indonesia.
Sebagai langkah nyata, Unhas sebagai hutan kota di Makassar dan mengelola hutan pendidikan di Maros. Upaya ini tidak hanya menjadi bagian dari kontribusi dalam mendukung lingkungan berkelanjutan, tetapi menjadi wadah pendidikan dan penelitian berbasis lingkungan.