Mamuju (ANTARA) - Bupati Mamuju Sutinah Suhardi menyalurkan 50 paket sembako kepada korban banjir dan longsor di Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, untuk meringankan beban mereka yang terdampak bencana tersebut.
"Bantuan 50 sembako yang disalurkan ini, berasal dari Polda Sulbar, untuk meringankan beban korban terdampak banjir dan longsor di Lingkungan Tamasapi," kata dia di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu.
Ia mengatakan setiap paket sembako, antara lain berupa beras, mi instan, dan tikar.
Ia menjelaskan penanganan banjir dan longsor dilakukan dalam jangka panjang karena wilayah setempat rentang dengan persoalan bencana itu. Peristiwa itu mengakibatkan jatuh korban jiwa dan kerugian materiil lainnya.
Pemkab Mamuju berterima kasih kepada semua pihak karena menangani bencana di Lingkungan Tamasapi secara cepat dengan terkoordinasi secara baik.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan berupa 200 paket sembako, 200 paket hygiene kit, 200 lembar paket selimut, dan satu pompa alkom, serta uang tunai senilai Rp150 juta untuk korban banjir di lingkungan tersebut.
Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengatakan banjir dan longsor di Kabupaten Mamuju hendaknya menimbulkan kesadaran semua pihak untuk tidak merusak lingkungan.
"Masyarakat di sekitar lokasi banjir mulailah memelihara ternak yang bernilai ekonomis dan jangan bercocok tanam yang dapat merusak lingkungan di wilayah pegunungan yang rawan mengakibatkan banjir dan longsor karena merugikan secara ekonomi dan dapat menimbulkan korban jiwa," katanya.
Bencana alam di Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu Kecamatan Mamuju terjadi pada 26 Januari 2025, pukul 23.15 Wita, akibat hujan desar selama hampir delapan jam. Sebanyak empat warga menjadi korban meninggal dunia, yakni Nasrul (40), Nurlela (24) Aysah (4), dan satu balita berumur satu bulan.
Sebanyak empat korban luka di antaranya, Syahrul (50) mengalami luka robek di kepala, Fahri (30) luka lebam di mata kiri dan bibir, Ajeng (13) luka mata kanan dan bengkak di bibir, dan Irawati (40).
Seluruh korban tewas dan luka evakuasi menggunakan tandu dan ambulans, dan menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Mamuju.