Mamuju (ANTARA) - Polresta Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melalui Satuan Samapta melibatkan para remaja yang sebelumnya terlibat aksi balap liar turun langsung ke jalan untuk membagikan takjil kepada warga dan pengguna jalan.
Kasat Samapta Polresta Mamuju Inspektur Polisi Satu Sirajuddin di Mamuju, Kamis, mengatakan para remaja yang dilibatkan dalam kegiatan pembagian takjil itu merupakan pelaku balap liar yang terjaring razia aparat kepolisian.
"Jadi, para remaja yang terjaring razia balapan liar kami libatkan untuk ikut serta dalam aksi berbagi, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih bermakna selama bulan Ramadhan," katanya.
Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya kepolisian membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial di kalangan remaja.
"Kami ingin mengedukasi mereka dengan cara yang lebih positif. Daripada sekadar memberikan hukuman, kami ajak mereka merasakan bagaimana rasanya berbagi dengan sesama, khususnya di bulan yang penuh berkah ini," terang Sirajuddin.
Kasat Samapta mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak melakukan balapan liar yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Ia juga meminta para orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya, agar tidak melakukan aksi balap liar.
"Mari jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk berubah menjadi lebih baik," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, personel Satuan Samapta Polresta Mamuju bersama sejumlah remaja membagikan takjil kepada masyarakat dan pengguna jalan di lokasi yang biasanya menjadi ajang balapan liar, yakni depan Pasar Baru Mamuju.
Para remaja yang terlibat pun mengaku mendapatkan pengalaman baru yang menyentuh hati.
"Saya jadi sadar kalau jalanan lebih baik digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti ini. Ternyata rasanya senang juga bisa berbagi dengan orang lain," kata Irpandi, salah seorang remaja yang mengaku kerap melakukan aksi balap liar di kawasan Pasar Baru Mamuju.
Irpandi mengatakan bahwa kegiatan tersebut membuatnya berpikir ulang tentang kebiasaan balapan liar yang selama ini dilakukan bersama rekan-rekannya.
Aksi pembagian takjil yang melibatkan para remaja pelaku balap liar itu juga mendapat respon positif dari masyarakat.
Banyak pengguna jalan yang terkejut namun juga mengapresiasi inisiatif kepolisian dalam mendekati para remaja dengan cara yang lebih persuasif dan humanis.
"Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan para remaja yang selama ini terlibat dalam aksi balapan liar bisa lebih memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas dan memilih kegiatan yang lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitar," kata Risman, salah seorang warga Mamuju.