Makassar (ANTARA) - Perum Bulog di Kabupaten Pinrang telah menyerap sekitar 33 ribu ton gabah dan sembilan ribu ton beras pada posisi 14 April 2025.
"Penyerapan tersebut sedikit lambat, mengingat penuhnya gudang otomatis memperlambat penyerapan lanjutan," kata Kepala Bulog Pinrang Ivan Faisal saat dikonfirmasi dari Makassar, Jumat.
Dia menjelaskan, kapasitas maksimal gudang induk sebesar 35.500 ton, dengan penyerapan yang ada saat ini, maka kondisi gudang kini hampir seluruhnya terisi.
Menurut dia, tiga gudangnya sudah nyaris penuh dan sisanya hampir tidak ada ruang.
Karena itu, direncanakan menyewa gudang tambahan dengan daya tampung 20 ribu ton dinilainya belum cukup untuk mengatasi potensi panen gabah ke depan.
Dengan kapasitas gudang yang ada saat ini, lanjut dia, diperkirakan pada Mei mendatang akan ada tambahan sekitar 90 ribu ton gabah yang siap masuk ke pasar.
Kondisi seperti itu dinilai berpotensi menjadi bom waktu bagi Bulog. Alasannya, keterbatasan tak hanya pada sisi ruang penyimpanan, tetapi juga Bulog Pinrang tidak memiliki armada distribusi sendiri, sehingga sepenuhnya masih bergantung pada mitra penggilingan untuk proses pengangkutan.
“Kendala kami tidak memiliki kendaraan distribusi sendiri, jadi masih bergantung pada mitra penggilingan,” katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dikhawatirkan akan mempengaruhi tekanan harga di tingkat petani atau pun penggilingan.