Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan program desa binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) kluster perikanan yang baru diresmikan telah membangun ekosistem perikanan dengan baik karena mulai dari produksi hingga pemasarannya.
Yang dilakukan BSI ini membentuk ekosistem, jadi tidak sekadar bantuan tapi mengawal (mulai produksi) hingga nanti ke pembeli (off taker)," ujarnya di Makassar, Rabu.
Gubernur mengatakan jika program itu bisa dibagi ke perbankan di berbagai sektor, maka pemerintah akan sangat terbantu.
Ia pun menyarankan agar BSI yang telah sukses membangun banyak ekosistem selain perikanan seperti pertanian, peternakan dan lainnya jika membuat Kluster harus dilakukan dari hulu ke hilir agar ekosistem terbangun.
"Kalau program ini bisa dibagi ke perbankan di berbagai sektor ya selesai persoalan desa kita, ya penting membuat klaster dari hulu ke hilir, membangun ekosistem," tuturnya.
Adapun dua desa binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk kluster perikanan berada di Kota Makassar dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Dua desa binaan BSI yang diresmikan yakni Desa Mattaro Adae, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep dan Kelurahan Pulau Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar.
Sudirman Sulaiman mengatakan kluster perikanan yang diresmikan ini membina kelompok nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Adapun komoditi yang menjadi fokus dalam binaan itu yakni landak laut yang banyak digemari oleh orang Jepang karena sasaran dari pasar ini yakni mancanegara.
"Kita punya sumber daya alam yang melimpah dan pasar potensial seperti Jepang. Landak laut ini hanyalah salah satu dari berbagai macam sumber daya yang dapat dimaksimalkan," ucapnya.