Makassar (ANTARA) - Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) Chapter Makassar menggadeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kuliner Elok Gallery, guna melatih anak berkebutuhan khusus (ABK) atau anak spesial membuat makanan nugget ayam serta yogurt dalam mengisi masa libur sekolah.
"Tujuan kelas masak ini untuk memberikan pengetahuan dasar bagi anak spesial kita agar nantinya dapat berwirausaha sekaligus melatih kemandirian mereka," kata Ketua Forkesi Chapter Makassar Haerani Nur di Rumah Produksi UMKM Kuliner Elok Gallery Jalan Biola 28 Perumnas Antang Makassar Sulawesi Selatan, Senin.
Menurut dia, class cooking atau kelas memasak ini bagian dari vokasi liburan anak-anak usai ujian sekolah, serta melatih motorik anak untuk berkreasi. Peserta yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut sekitar 25 anak didampingi orang tuanya.
"Harapan kita nantinya setelah pelatihan ini anak-anak bisa membuat nugget ayam maupun yogurt, tentunya dipandu orang tuanya, kemudian harapan kita nanti bisa mereka pasarkan," tuturnya.
Selain kelas memasak, agenda lainnya dalam vokasi liburan kali ini, kata Haerani, anak ABK juga dijadwalkan mengikuti art class atau kelas kesenian dengan menghias botol di Sekretariat Koads Jalan Bonto Mangape pada 25 Juni 2025.
"Setelah itu, vokasi liburan kita lanjutkan up cycling minyak jelantah atau membuat sabun batang dari sisa minyak goreng di rumah tidak terpakai, di sekretariat Koads pada 30 Juni nanti," kata perempuan yang meraih gelar Doktor Psikologinya di Universitas Airlangga tersebut.
Rencananya, kata Dosen Fakuktas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) itu, setelah seluruh rangkaian pelatihan yang dikemas dalam vokasi liburan ini, akan dilaksanakan market day atau hari belanja hasil dari kreasi dari anak-anak spesial.
Terkait dengan organisasi Forkesi, kata Haerani menjelaskan, ini merupakan organisasi yang menjadi wadah bagi ratusan orang tua yang memiliki anak spesial untuk saling berbagi pengalaman dan bagaimana memperjuangkan masa depan anak-anak mereka. Sebab, mengasuh anak ABK itu tidak mudah.
"Jadi sebenarnya, kita berkumpul di sini sama-sama melihat tumbuhkembang anak-anak kita. Saling menguatkan dan mendukung satu sama lain, termasuk menemukan potensi mereka agar bisa menjalani kehidupannya dengan mandiri. Harapan kita semua, mereka tidak tergantung orang tuanya kelak," ucapnya.
CEO UMKM Kuliner Elok Gallery Lisna Sari menambahkan, pelatihan membuat nugget ayam yang dibawakannya berkolaborsi bersama ibu Irma yang membuat yogurt dengan menghadirkan anak spesial beserta orang tuanya, adalah bagian dari dukungan kemandirian serta rasa solidaritas.
"Kami senantiasa mendukung untuk kemajuan anak-anak spesial kita agar mampu mandiri nantinya. Semoga pelatihan ini menambah pengetahuan mereka dan orang tuanya untuk dikembangkan lagi terutama potensi-potensinya," katanya optimistis.
