Makassar (ANTARA) - Bupati Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Irwan Bachri Syam melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, dalam upaya mendorong konektivitas dan memperkuat akses transportasi dengan pembangunan bandara di wilayahnya, Selasa.
Irwan Bachri dalam keterangannya diterima di Makassar, Selasa, mengatakan saat ini Luwu Timur sebenarnya telah memiliki sebuah bandara, yakni Bandara Sorowako.
Namun, lanjutnya, bandara tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten.
“Kalaupun Bandara Sorowako nanti dialih fungsikan menjadi bandara umum, kami yakin masyarakat tetap akan kesulitan. Kami yang di Malili saja merasa berat kalau harus ke Sorowako, karena jaraknya mencapai 80 kilometer dengan kondisi jalan yang berliku-liku dan cukup memakan waktu,” ujarnya.
Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara serius mengupayakan pembangunan bandara baru yang berlokasi lebih dekat dengan Malili.
Bahkan, kata Irwan, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran awal serta perencanaan teknis untuk merealisasikan proyek ini.
“Pembangunan Bandara Malili ini bukan sekadar mimpi, tapi sudah kami siapkan langkah-langkah konkret, termasuk dari sisi perencanaan dan pendanaan,” imbuhnya.
“Kami sangat berharap dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan agar proyek ini bisa segera masuk tahap realisasi,” lanjut Irwan di hadapan Dirjen Perhubungan Udara.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan bandara yang lebih representatif dan mudah diakses oleh masyarakat Luwu Timur, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan mobilitas warga secara umum.
Pemerintah pusat melalui Dirjen Perhubungan Udara menyambut baik inisiatif tersebut dan akan melakukan kajian lebih lanjut terhadap kesiapan lahan, aspek teknis, serta sinergi dengan program strategis nasional di sektor transportasi udara.