Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat menargetkan penurunan pelanggaran lalu lintas pada pelaksanaan Operasi Zebra Marano 2025 yang akan berlangsung selama 14 hari, yakni mulai 7 sampai 30 November 2025.
"Kami menargetkan penurunan pelanggaran lalu lintas pada Operasi Zebra Marano 2025 demi menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) yang lebih baik," kata Wakapolda Sulbar Brigjen Polisi Hari Santoso, di Mamuju, Senin (17/11).
Itu disampaikan Wakapolda saat memimpin pada apel gelar pasukan Operasi Zebra Marano 2025 di Lapangan Tribrata Mapolda Sulbar.
Apel gelar pasukan yang menghadirkan lintas instansi, di antaranya personel Polda Sulbar, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, hingga Jasa Raharja itu mengusung tema 'Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Operasi Lilin 2025'.
Fokus utama operasi ini mencakup segala bentuk potensi gangguan, mulai dari kemacetan, pelanggaran, hingga faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan data saat pelaksanaan Operasi Zebra Marano 2024 menunjukkan masih tingginya pelanggaran lalu lintas, yakni 5.243 kasus, yang didominasi pengendara roda dua, terdapat 34 kecelakaan lalu lintas, dengan enam korban meninggal dunia.
Melihat fakta tersebut, Wakapolda menekankan perlunya upaya maksimal untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan melalui strategi preemtif, preventif hingga penegakan hukum yang selektif.
"Utamakan tindakan preemtif dan preventif yang edukatif dan humanis. Untuk penegakan hukum, lakukan secara selektif pada pelanggaran prioritas," ujar Hari Santoso.
Dengan dimulainya Operasi Zebra Marano 2015, Wakapolda berharap situasi lalu lintas di seluruh wilayah Provinsi Sulbar menjadi lebih tertib, aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas serta menghadapi periode libur akhir tahun dengan nyaman.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar Amir A Dado mengatakan, Operasi Zebra Marano 2025 menjadi momentum penting untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di tengah masyarakat.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor diperlukan agar upaya penertiban dapat berjalan maksimal.
"Melalui operasi ini, kami berharap angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Edukasi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas, namun penindakan tetap akan dilakukan terhadap pelanggaran yang berpotensi membahayakan," ujarnya.
Dinas Perhubungan Sulbar, kata dia, menurunkan personel di sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan.
"Selain pengawasan kendaraan, petugas juga akan melakukan pengecekan kelaikan angkutan umum menjelang tingginya mobilitas warga pada akhir tahun. Upaya ini sesuai dengan arahan Gubernur Sulbar," katanya.
Ia berharap, Operasi Zebra Marano 2025 mampu menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib dan aman, sekaligus mendukung kesiapan daerah menghadapi Operasi Lilin 2025.

