Prof Basri Hasanuddin jadi Ketua MWA Unhas
Proses pemilihan secara aklamasi ini hanya berlangsung sekitar 20 menit...
Makassar (ANTARA Sulsel) - Prof Dr Basri Hasanuddin terpilih menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin (MWA Unhas) pada pemilihan WMA yang dihadiri Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla selaku Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas.
"Proses pemilihan secara aklamasi ini hanya berlangsung sekitar 20 menit hingga dicapai kemufakatan terpilihnya orang-orang yang akan mengisi di struktur MWA tersebut," kata Rektor Unhas Prof Dr Dwia Ariestina Palubuhu di Makassar, Jumat.
Dalam pemilihan MWA tersebut, sebagai Wakil Ketua I adalah Direktur BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua II Prof Dr HM Natsir Nessa, Sekretaris Eksekutif, Prof Dr Andi Pangerang Moenta dan Ketua Komite Audit Prof dr Idrus Paturusi.
Wakil Presiden HM Jusuf Kalla sesaat sebelum pemilihan menyampaikan harapannya agar Ketua MWA yang dipilih nantinya berasal dari luar Unhas.
"Saya harapkan Ketua MWA yang dipilih nantinya berasal dari luar Unhas. Orang dari luar biasanya mampu melihat ke dalam dengan lebih baik," kata Ketua IKA Unhas ini.
Sementara itu, Rektor Unhas merasa puas dengan hasil pemilihan tadi yang berlangsung lancar. Pemilihan itu dinilai berlangsung dengan penuh kekeluargaan, nama-nama yang diusulkan cepat direspon dan disepakati bersama.
Awalnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua MWA, namun karena adanya aturan dari Permen No 53 Tahun 2015 tentang Statuta Unhas pada Pasal 22 menyebutkan bahwa Ketua MWA tidak boleh merangkap jabatan struktural pada instansi pemerintah.
Wapres kemudian menanyakan siapa-siapa wakil dari masyarakat? Rektor Unhas Prof Dwia kemudian menyebut satu per satu, "Prof Basri Hasanuddin, Bapak Asmawi Syam dan Bapak Gita Wiryawan yang berhalangan hadir." Dan secara aklamasi pun kemudian dipilih Prof Basri sebagai ketua MWA.
Permen No 53 tahun 2015 tentang statuta Unhas disebutkan anggota MWA Unhas berjumlah 19 orang yang terdiri atas 6 exofficio yakni Menteri Pendidikan, Gubernur Sulsel, Ketua IKA, Rektor Unhas, dan Ketua Senat Akademik Prof Dr HM Tahir Kasnawi. Kemudian tiga orang dari perwakilan masyarakat, delapan orang dari wakil dosen Unhas dan dua orang dari tenaga kepegawaian.
Pada Rapat I MWA tersebut, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengharapkan agar status Unhas sebagai PTN BH dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Unhas jangan lagi selalu melihat ke belakang, tetapi lihatlah jauh ke depan. Jangan lagi kita mengagung-agungkan masa lalu karena tantangan kita semakin berat ke depan," kata JK.
Dia berharap agar riset-riset yang dikembangkan adalah yang biasanya dipesan oleh perusahaan. Sehingga PTN BH ini memang harus banyak bekerjasama dengan dunia usaha.
"Proses pemilihan secara aklamasi ini hanya berlangsung sekitar 20 menit hingga dicapai kemufakatan terpilihnya orang-orang yang akan mengisi di struktur MWA tersebut," kata Rektor Unhas Prof Dr Dwia Ariestina Palubuhu di Makassar, Jumat.
Dalam pemilihan MWA tersebut, sebagai Wakil Ketua I adalah Direktur BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua II Prof Dr HM Natsir Nessa, Sekretaris Eksekutif, Prof Dr Andi Pangerang Moenta dan Ketua Komite Audit Prof dr Idrus Paturusi.
Wakil Presiden HM Jusuf Kalla sesaat sebelum pemilihan menyampaikan harapannya agar Ketua MWA yang dipilih nantinya berasal dari luar Unhas.
"Saya harapkan Ketua MWA yang dipilih nantinya berasal dari luar Unhas. Orang dari luar biasanya mampu melihat ke dalam dengan lebih baik," kata Ketua IKA Unhas ini.
Sementara itu, Rektor Unhas merasa puas dengan hasil pemilihan tadi yang berlangsung lancar. Pemilihan itu dinilai berlangsung dengan penuh kekeluargaan, nama-nama yang diusulkan cepat direspon dan disepakati bersama.
Awalnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua MWA, namun karena adanya aturan dari Permen No 53 Tahun 2015 tentang Statuta Unhas pada Pasal 22 menyebutkan bahwa Ketua MWA tidak boleh merangkap jabatan struktural pada instansi pemerintah.
Wapres kemudian menanyakan siapa-siapa wakil dari masyarakat? Rektor Unhas Prof Dwia kemudian menyebut satu per satu, "Prof Basri Hasanuddin, Bapak Asmawi Syam dan Bapak Gita Wiryawan yang berhalangan hadir." Dan secara aklamasi pun kemudian dipilih Prof Basri sebagai ketua MWA.
Permen No 53 tahun 2015 tentang statuta Unhas disebutkan anggota MWA Unhas berjumlah 19 orang yang terdiri atas 6 exofficio yakni Menteri Pendidikan, Gubernur Sulsel, Ketua IKA, Rektor Unhas, dan Ketua Senat Akademik Prof Dr HM Tahir Kasnawi. Kemudian tiga orang dari perwakilan masyarakat, delapan orang dari wakil dosen Unhas dan dua orang dari tenaga kepegawaian.
Pada Rapat I MWA tersebut, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengharapkan agar status Unhas sebagai PTN BH dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Unhas jangan lagi selalu melihat ke belakang, tetapi lihatlah jauh ke depan. Jangan lagi kita mengagung-agungkan masa lalu karena tantangan kita semakin berat ke depan," kata JK.
Dia berharap agar riset-riset yang dikembangkan adalah yang biasanya dipesan oleh perusahaan. Sehingga PTN BH ini memang harus banyak bekerjasama dengan dunia usaha.