"Realisasi kita sudah 10 ribu unit, dalam waktu tiga bulan yang tersisa, kami optimis pembangunan 5.000 unit rumah yang tersisa bisa terkejar, karena semuanya sedang dalam proses (pembangunan)," kata Arief yang ditemui di Makassar, Selasa.
Ia menjelaskan pada tahun 2016 lalu, pihaknya hanya mampu merealisasikan pembangunan sekitar 8.000 unit rumah, karena terkendala masalah perizinan.
"Biasanya pada setiap awal tahun, ada jeda waktu yang kita gunakan untuk mengurus izin, sehingga praktis pembangunan baru bisa dimulai pada bulan Maret atau April," tuturnya.
Namun untuk tahun 2017 ini, lanjutnya perizinan telah rampung sejak awal tahun sehingga pembangunan dapat dilakukan lebih cepat.
"Per Agustus kemarin izinnya sudah bertambah menjadi 18 ribu unit," tambahnya.
Untuk itu Arief mengapresiasi kinerja pemerintah daerah khususnya Pemprov Sulsel yang telah mempermudah pengurusan izin pembangunan rumah.
"Kita sangat mengapresiasi kinerja Pemprov Sulsel terkait perizinan, pemprov bahkan telah memperoleh penghargaan dari presiden untuk kemudahan pengurusan izin ini," kata dia.
.