Makassar (Antara Sulsel) - Marketing Director PT Saint-Gobain Construction Product Indonesia (SGCPI) Won Siew Yee mengatakan produk gypsum untuk bahan bangunan merupakan solusi menghadapi pemanasan global.
"Khususnya di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dan ekuator, dengan menggunakan dinding dan plafon berbahan gypsum, maka dapat mengurangi penggunaan air conditioner yang memiliki efek bagi manusia dan lingkungan," kata Siew Yee ,di Makassar, Kamis.
Pada perkenalan papan gypsum ramah lingkungan Gyproc Indonesia di Makassar, produk bahan bangunan untuk plafon atau dinding ini sudah banyak digunakan di negara tetangga, seperti Singapura yang telah menargetkan bangunan-bangunan di negara "Ikan berkepala Singa" itu sudah 80 persen pada 2030.
Menurut dia, Gyproc dalam proses pembuatannya tdak memerlukan banyak air, sehingga dapat menghemat waktu konstruksi hingga 25-30 tahun.
Khusus keberadaan pabrik produk gypsum di Indonesia sejak 2014, menurut Managing Director PT Saint-Gobaik Construction Product Indonesia Hantarman Budiono, memiliki kapasitas terpasang sebesar 35 juta meter persegi per tahun.
"Market sharenya untuk nasional sekitar 18-20 persen, sedangkan di daerah ini sekitar 15-18 persen," ujarnya pula.
Direktur PT Sukses Jaya Profindo, distributor Gyproc untuk wilayah Sulsel Daniel Yusuf Wijaya mengatakan, optimistis market share di daerah ini akan terus meningkat, mengingat perkembangan Kota Makassar dan sekitarnya terus membangun untuk menjadi kota dunia.
Terbukti dengan adanya sejumlah bangunan megah di Makassar yang sudah menggunakan produk gypsum De Saint Gobain, seperti Phinisi Point, Karebosi Link, dan bangunan Mal Panakkukang yang baru.
Berita Terkait
Timnas Jepang gilas Thailand 5-0 di pemanasan Piala Asia 2023
Senin, 1 Januari 2024 16:45 Wib
Capres Ganjar Pranowo sebut akan berkomitmen atasi perubahan iklim
Minggu, 19 November 2023 1:14 Wib
Pemerhati: Perubahan iklim dapat mempengaruhi hak dasar anak
Senin, 18 September 2023 0:06 Wib
Riset: 98 persen populasi dunia merasakan tiga bulan terpanas dalam sejarah
Jumat, 8 September 2023 19:32 Wib
KLHK menemukan spesies tumbuhan dan satwa baru jaga iklim-biodiversitas
Senin, 21 Agustus 2023 14:18 Wib
Sekjen PBB: Era pemanasan global sudah tiba
Jumat, 28 Juli 2023 15:16 Wib
Swiatek yakin kondisinya aman untuk mengikuti Wimbledon usai keracunan makanan
Minggu, 2 Juli 2023 9:33 Wib
Swiatek melenggang mulus di turnamen Bad Homburg Open
Kamis, 29 Juni 2023 14:30 Wib