Pangkep (Antaranews Sulsel) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan 21 unit Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan (PLT EBT) yang tersebar di Sulsel dengan nilai aset sekitar Rp136,5 miliar.
PLT EBT dan 15 sumur bor yang peresmiannya dipusatkan di Desa Batujala, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Rabu, dilakukan Menteri ESDM bersama anggota DPR RI dari Komisi VII Tamsil Linrung.
Khusus 21 unit PLT EBT dengan kapasitas daya 1.688 Kilowatt untuk menerangi 4.926 unit rumah tangga, salah satu PLT EBT itu berlokasi di Pulau Saugi, Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Menteri ESDM melakukan video conference secara langsung dengan masyarakat di Pulau Saugi yang di wilayahnnya terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Sebelum adanya PLTS Terpusat ini, untuk kebutuhan listrik dan penerangan di Desa Mattiro Baji, masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan menggunakan genset swadaya dengan pengeluaran biaya masing-masing Rp4.000 per kepala keluarga (KK) per hari atau sekitar Rp120 ribu per KK per bulan untuk pembelian bahan bakar minyak.
Menurut salah seorang warga Pulau Saugi, Bahar dengan adanya PLTS Terpusat itu, masyarakat sangat terbantu, karena biayanya yang dikeluarkan jauh lebih murah. Sebagai gambaran, kalau sebelumnya harus mengeluarkan Rp120 ribu per bulan, kini hanya mengeluarkan iuran Rp20 ribu per bulan yang digunakan untuk biaya pemeliharaan oleh satu orang operator.
"Selain itu, dengan PLTS bisa menikmati listrik lebih lama yakni dari jam enam petang hingg tujuh pagi. Sementara dengan genset diesel hanya menikmati listrik dari jam enam petang hingga 10 malam," ujarnya.
Listrik dari PLTS Terpusat selain dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang berada di Desa Mattiro Baji dengan daya masing-masing 600 Wh, juga dimanfaatkan untuk fasilitas umum yakni Rumah Ibadah, Puskesdes, MCK, Balai Desa dan Sekolah dengan daya yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur EBTKE Noor Arifin Muhammad yang hadir di tengah-tengah warga Pulau Saugi mengimbau agar warga dapat merawat dan memelihara aset sumber energi listrik ini.
PLT EBT dan 15 sumur bor yang peresmiannya dipusatkan di Desa Batujala, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Rabu, dilakukan Menteri ESDM bersama anggota DPR RI dari Komisi VII Tamsil Linrung.
Khusus 21 unit PLT EBT dengan kapasitas daya 1.688 Kilowatt untuk menerangi 4.926 unit rumah tangga, salah satu PLT EBT itu berlokasi di Pulau Saugi, Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Menteri ESDM melakukan video conference secara langsung dengan masyarakat di Pulau Saugi yang di wilayahnnya terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Sebelum adanya PLTS Terpusat ini, untuk kebutuhan listrik dan penerangan di Desa Mattiro Baji, masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan menggunakan genset swadaya dengan pengeluaran biaya masing-masing Rp4.000 per kepala keluarga (KK) per hari atau sekitar Rp120 ribu per KK per bulan untuk pembelian bahan bakar minyak.
Menurut salah seorang warga Pulau Saugi, Bahar dengan adanya PLTS Terpusat itu, masyarakat sangat terbantu, karena biayanya yang dikeluarkan jauh lebih murah. Sebagai gambaran, kalau sebelumnya harus mengeluarkan Rp120 ribu per bulan, kini hanya mengeluarkan iuran Rp20 ribu per bulan yang digunakan untuk biaya pemeliharaan oleh satu orang operator.
"Selain itu, dengan PLTS bisa menikmati listrik lebih lama yakni dari jam enam petang hingg tujuh pagi. Sementara dengan genset diesel hanya menikmati listrik dari jam enam petang hingga 10 malam," ujarnya.
Listrik dari PLTS Terpusat selain dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang berada di Desa Mattiro Baji dengan daya masing-masing 600 Wh, juga dimanfaatkan untuk fasilitas umum yakni Rumah Ibadah, Puskesdes, MCK, Balai Desa dan Sekolah dengan daya yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur EBTKE Noor Arifin Muhammad yang hadir di tengah-tengah warga Pulau Saugi mengimbau agar warga dapat merawat dan memelihara aset sumber energi listrik ini.