Makassar (Antaranews) - Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengubah rencana perbaikan Jalan Letjend Hertasning yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

"Kami mengubah rencana perbaikan Jalan Letjend Hertasning, dari sebelumnya akan dibeton, kembali ke pengaspalan," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Jumras di Makassar, Kamis.

Perubahan tersebut, kata dia, dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya adalah masalah kemacetan parah yang mungkin terjadi.

"Awalnya kita mau jalan beton, tapi akan menimbulkan kemacetan, karena jalan sepenuhnya harus ditutup, ?sementara jalan ini sangat padat dan hanya sedikit jalur alternatif," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, jika dilakukan pengerjaan dengan beton, jalan harus ditutup dalam waktu yang lama.

"Jalan ditutup tidak hanya pada saat pengerjaan, tetapi juga setelahnya, karena umur beton harus melebihi 21 hari baru bisa dilalui," jelasnya.

Di sisi lain, menurut Jumras, jika perbaikan dilakukan ?dengan pengaspalan, hanya jalur yang dikerjakan ditutup, jalur lainnya masih bisa dilalui kendaraan, serta tak harus menunggu waktu lama setelah proses pengaspalan untuk dilalui.?

Apa lagi, tambahnya, kondisi tanah juga sangat mendukung untuk diaspal, pihaknya akan melakukan perbaikan drainase untuk mengatasi masalah genangan air. ?

"Kalau dibeton anggarannya sekitar Rp50 miliar, dengan aspal justru lebih murah," imbuhnya.

Ia menyebutkan jalan yang akan diperbaiki sepanjang 1,9 kilometer, mulai dari Jl AP Pettarani sampai depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, yang banyak lubang dan kerusakan.?

"Kami berharap anggaran perbaikan dan peningkatan jalan bisa bertambah tahun depan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya akan fokus memperbaiki jalan provinsi. Nurdin bahkan menargetkan seluruh jalan provinsi diperbaiki dalam kurun waktu tiga tahun.
 

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024