Malili (ANTARA) - Bupati Luwu Timur (Lutim) Muhammad Thoriq Husler berharap Kabupaten Lutim akan menjadi sentra penghasil durian dan kelengkeng di Indonesia.

"Dengan dukungan bibit gratis ini, saya berharap petani dapat memanfaatkan sebaik mungkin agar kedepan Lutim menjadi sentra penghasil Durian dan Kelengkeng di Sulsel, bahkan bisa mengekspor langsung dari Luwu Timur," kata Husler pada penanaman perdana durian dan Kelengkeng di Desa Balambano Kecamatan Wasuponda, Lutim, Kamis (3/10).

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Pemkab Lutim dengan PT Dahana Wangker Sejahtera Agro (Dakersa) dan Gerakan Petani Revolusi Orange.

Petani Revolusi Orange adalah program Presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono yang dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo. Penanaman ini sebagai langkah untuk menjadikan Luwu Timur sebagai sentra durian dan kelengkeng nasional bahkan internasional.

Salah satu varietas Kelengkeng ini diberi nama Kelengkeng Husler, hasil pemberdayaan Nurseri Dakersa Jogjakarta yang akan ditanam dan dikembangkan di wilayah Luwu Timur.

Bupati menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan PT Dakersa dan Petani Revolusi Orange yang telah mendukung program pemerintah daerah khususnya disektor perkebunan.

Dia berharap varietas Kelengkeng Husler ini bisa berkembang dengan baik,  dan pemerintah daerah siap mendukung pemasarannya.

Sementara, Direktur Utama PT Dakersa Tjandra Roniwidjaja mengatakan mendukung pengembangan tanaman perkebunan durian dan klengkeng di Luwu Timur.

"Kami siap untuk membantu pengembangan budidaya tanaman ini mulai dari hulu hingga ke hilir, termasuk membagikan bibit kelengkeng Husler secara gratis," tutur Tjandra.

Turut hadir pada kegiatan tersebut  Asisten Pemerintahan Pemkab Lutim Dohri As'Ari, Kepala Dinas Pertanian Lutim Muharif, Camat Wasuponda Joni Patabi dan tokoh masyarakat Lutim Herdinang.

Pewarta : Julius
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024