Makassar (ANTARA) - Panitia Daerah Makassar penerimaan calon Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) mewajibkan pemeriksaan COVID-19 menggunakan "rapid test" atau tes cepat sebelum pemeriksaan kesehatan menyeluruh seluruh peserta.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lantamal VI Letkol Laut (K) drg Heri Herliana di Makassar, Minggu, mengatakan, pemeriksaan rapid test untuk mengetahui kondisi setiap calon taruna apakah terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kalau pemeriksaan sebelumnya tidak ada, tapi sekarang itu menjadi keharusan. Ini penting untuk mengetahui kondisi setiap calon taruna, apakah terpapar atau tidak," ujarnya.
Ia menjelaskan sebelum mengelar pemeriksaan kesehatan pertama telah dilaksanakan rapid test secara mandiri kepada seluruh calon taruna dan taruni AAL di Klinik Jalamedika dan Rumkit Jala Ammari Lantamal VI dengan hasil semua peserta non reaktif.
Dia mengatakan, usai pemeriksaan cepat dilakukan dengan hasil negatif untuk seluruh peserta calon taruna, panitia daerah kemudian melanjutkan dengan pemeriksaan lainnya.
"Untungnya semua calon taruna yang diperiksa itu non reaktif semua, sehingga pemeriksaan lanjutan kembali dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan para peserta," katanya.
Jenis pemeriksaan kesehatan pertama yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan tekanan darah dan nadi, tinggi badan, berat badan, mata, buta warna, dan pemeriksaan gigi.
Untuk calon taruna laki-laki yang diperiksa dengan rapid test itu sebanyak 71 orang dan calon taruni sebanyak 10 orang.
"Pemeriksaan kesehatan salah satu persyaratan penting dalam penerimaan calon taruna dan taruni 2020 ini. Masih ada banyak tes lainnya dan setiap calon taruna harus memperhatikan semua rangkaian tes tersebut," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lantamal VI Letkol Laut (K) drg Heri Herliana di Makassar, Minggu, mengatakan, pemeriksaan rapid test untuk mengetahui kondisi setiap calon taruna apakah terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kalau pemeriksaan sebelumnya tidak ada, tapi sekarang itu menjadi keharusan. Ini penting untuk mengetahui kondisi setiap calon taruna, apakah terpapar atau tidak," ujarnya.
Ia menjelaskan sebelum mengelar pemeriksaan kesehatan pertama telah dilaksanakan rapid test secara mandiri kepada seluruh calon taruna dan taruni AAL di Klinik Jalamedika dan Rumkit Jala Ammari Lantamal VI dengan hasil semua peserta non reaktif.
Dia mengatakan, usai pemeriksaan cepat dilakukan dengan hasil negatif untuk seluruh peserta calon taruna, panitia daerah kemudian melanjutkan dengan pemeriksaan lainnya.
"Untungnya semua calon taruna yang diperiksa itu non reaktif semua, sehingga pemeriksaan lanjutan kembali dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan para peserta," katanya.
Jenis pemeriksaan kesehatan pertama yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan tekanan darah dan nadi, tinggi badan, berat badan, mata, buta warna, dan pemeriksaan gigi.
Untuk calon taruna laki-laki yang diperiksa dengan rapid test itu sebanyak 71 orang dan calon taruni sebanyak 10 orang.
"Pemeriksaan kesehatan salah satu persyaratan penting dalam penerimaan calon taruna dan taruni 2020 ini. Masih ada banyak tes lainnya dan setiap calon taruna harus memperhatikan semua rangkaian tes tersebut," ucapnya.