Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mengungkapkan, nilai impor lewat beberapa pelabuhan di provinsi tersebut selama Mei 2020 mencapai 45,59 juta dolar AS.

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Kamis, mengatakan, untuk periode Mei 2020 nilai impor Sulsel mengalami penurunan sebesar 22,44 persen atau dari 57,31 juta dolar AS pada April menjadi 45,59 juta dolar AS pada Mei.

"Kalau melihat neraca perdagangan antara ekspor dan impor, harapan kita impor ditekan ke nilai yang terkecil dan ekspornya digenjot lagi. Untuk penurunan bulan Mei ini hingga 22,44 persen," ujarnya.

Ia mengatakan, penurunan ini juga jika membandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya juga mengalami penurunan yang cukup besar yakni 40,42 persen. Pada Mei 2019 nilai transaksi impor mencapai 76,53 juta dolar AS.

"Secara keseluruhan antara ekspor dan impor, neraca kita masih bagus, masih surplus," katanya.

Yos menyebutkan impor yang paling besar nilainya terjadi pada komoditas gula dan kembang gula dengan nilai sebesar 8,92 juta dolar AS atau sekitar 19,57 persen dari seluruh transaksi.

Impor terbesar kedua untuk komoditas Bahan Bakar Mineral (BBM) dengan nilai sebesar 8,62 juta dolar AS (18,90 persen); ampas atau sisa industri makanan dengan nilai sebesar 8,31 juta dolar AS (18,24 persen).

Kemudian gandum-ganduman dengan nilai sebesar 6,39 juta dolar AS (14,02 persen); dan mesin-mesin pesawat mekanik dengan nilai sebesar 3,22 juta dolar AS (7,06 persen) dari total nilai impor Provinsi Sulawesi Selatan.

"Dibandingkan dengan April 2020 maka gula dan kembang gula mengalami penurunan sebesar 29,93 persen; bahan bakar mineral meningkat sebesar 1,36 persen; ampas dan sisa industri makanan meningkat sebesar 77,18 persen; gandum-ganduman turun sebesar 18,90 persen; dan mesin-mesin pesawat mekanik turun sebesar 67,89 persen," katanya.

Yos menyebutkan beberapa negara asal yang menyumbang lima terbesar dalam nilai transaksi ini yakni dari Australia dengan nilai sebesar 8,96 juta dolar AS (19,66 persen); disusul Singapura dengan nilai 8,91 juta (19,55 persen); Tiongkok dengan nilai 7,85 juta (17,21 persen), Argentina dengan nilai 7,08 Juta (15,52 persen), dan Ukraina dengan nilai 6,39 juta dolar AS (14,02 persen) dari total nilai impor Sulawesi Selatan.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024