Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tana Toraja, sekaligus melakukan pemantauan kesiapan Bandara Buntu Kunik Toraja untuk melayani penerbangan, Senin.
Nurdin Abdullah mengatakan bahwa terwujudnya bandara merupakan sinergi pemerintah mulai dari daerah hingga Pemerintah Pusat.
"Saya kira ini bentuk sinergitas yang kita bangun. Pertama hadir pemerintah kabupaten menyiapkan lahan, pemerintah provinsi membuat jalan akses menuju bandara. Lalu Menteri Perhubungan membangun bandara, termasuk landasan maupun terminal," ungkap Nurdin.
Kata dia, keberadaan bandara di kabupaten yang mengandalkan pesona wisata tersebut untuk mendekatkan masyarakat pada pelayanan transportasi dan mempermudah akses para pelancong menyambangi Tana Toraja.
Nurdin Abdullah berharap melalui bandara tersebut mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Sulawesi Selatan khususnya Toraja.
"Harapan kita tentu dengan adanya bandara ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Toraja, tidak lagi harus melalui darat dengan waktu tempuh 8 hingga 9 jam. Kita berharap pusat memaksimalkan landasan pacu sejauh 2.600 meter," ujarnya.
Sebelumnya diketahui bahwa maskapai Wings Air telah menguji coba rute baru Makassar-Tana Toraja. Pesawat ATR 72-600 mendarat dengan selamat di Bandara Buntu Kunik untuk pertama kalinya, Kamis (20/8) lalu.
Wings Air sukses melakukan uji coba terbang awal (proving flight) dengan rute Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros tujuan Bandara Buntu Kunik Toraja di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.
Dalam waktu dekat, maskapai ini juga memang akan melayani penerbangan reguler penumpang berjadwal rute Makassar-Toraja pergi-pulang.
Selain itu, ada pula Pesawat Kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan juga sukses mendarat di Bandara Buntu Kunik.
Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara mengungkapkan Bandara Toraja nantinya mulai beroperasi pada akhir Agustus mendatang.
“Penerbangan perdana akan dimulai tanggal 28 Agustus setiap hari Selasa, Rabu, Jumat dan hari Minggu,” tutupnya.
Nurdin Abdullah mengatakan bahwa terwujudnya bandara merupakan sinergi pemerintah mulai dari daerah hingga Pemerintah Pusat.
"Saya kira ini bentuk sinergitas yang kita bangun. Pertama hadir pemerintah kabupaten menyiapkan lahan, pemerintah provinsi membuat jalan akses menuju bandara. Lalu Menteri Perhubungan membangun bandara, termasuk landasan maupun terminal," ungkap Nurdin.
Kata dia, keberadaan bandara di kabupaten yang mengandalkan pesona wisata tersebut untuk mendekatkan masyarakat pada pelayanan transportasi dan mempermudah akses para pelancong menyambangi Tana Toraja.
Nurdin Abdullah berharap melalui bandara tersebut mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Sulawesi Selatan khususnya Toraja.
"Harapan kita tentu dengan adanya bandara ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Toraja, tidak lagi harus melalui darat dengan waktu tempuh 8 hingga 9 jam. Kita berharap pusat memaksimalkan landasan pacu sejauh 2.600 meter," ujarnya.
Sebelumnya diketahui bahwa maskapai Wings Air telah menguji coba rute baru Makassar-Tana Toraja. Pesawat ATR 72-600 mendarat dengan selamat di Bandara Buntu Kunik untuk pertama kalinya, Kamis (20/8) lalu.
Wings Air sukses melakukan uji coba terbang awal (proving flight) dengan rute Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros tujuan Bandara Buntu Kunik Toraja di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.
Dalam waktu dekat, maskapai ini juga memang akan melayani penerbangan reguler penumpang berjadwal rute Makassar-Toraja pergi-pulang.
Selain itu, ada pula Pesawat Kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan juga sukses mendarat di Bandara Buntu Kunik.
Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara mengungkapkan Bandara Toraja nantinya mulai beroperasi pada akhir Agustus mendatang.
“Penerbangan perdana akan dimulai tanggal 28 Agustus setiap hari Selasa, Rabu, Jumat dan hari Minggu,” tutupnya.