Makassar (ANTARA) - Perusahaan milik negara yakni PT Industri Kapal Indonesia (IKI) mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan untuk membuatkan kapal untuk masyarakat di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dalam rangka mendukung program tol laut yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT IKI Diana Rosa di Makassar, Kamis.
Menurut dia, setelah menyelesaikan kapal jenis Roro KMP Takabonerate untuk operasional rute Kabupaten Bulukumba - Kabupaten Kepulauan Selayar (PP) di Sulsel, berikutnya kapal untuk masyarakat di Wakatobi tengah disiapkan saat ini.
Untuk pengerjaan kapal Wakatobi, lanjut dia, biaya pengerjaannya lebih mahal dibandingkan KMP Takabonerate yakni sekitar Rp38 miliar karena pengerjaannya menambah tahun dengan masa kontrak selama 16 bulan.
"Jadi ditargetkan tahun 2021 sudah selesai dan sudah dapat diserahkan untuk dioperasikan di kawasan wisata Wakatobi yang menjadi salah satu dari lima destinasi wisata yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk mengembangkannya," katanya.
Sementara pengadaan 20 unit kapal untuk menangkap ikan sesuai permintaan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Diana mengatakan, saat ini sedang dibuat desainnya kemudian akan dihitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) .
"Pak gubernur minta agar segera disiapkan semuanya, sehingga awal 2021 sudah bisa tanda tangan kontrakm" kata Diana.
Hal tersebut diakui Gubernur Sulsel HM Nurdin pada keterangan terpisah.
Menurut dia, sesuai dengan visi dan misinya untuk mengentaskan kemiskinan petani dan nelayan, maka pada 2021 akan dialokasikan anggaran untuk membuat 20 unit kapal penangkap ikan.
Kebijakan ini mengingat Sulsel memiliki 330 pulau yang nota bene masyarakatnya sebagian besar hidup dari hasil melaut. Karena itu, agar taraf hidup nelayan tradisional yang berada di pulau dapat meningkat, maka harus didukung dengan sarana dan prasarana penangkapan ikan yang lebih baik.
Khusus di Sulsel terdapat dua kabupaten yang memiliki ratusan pulau yaknI Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT IKI Diana Rosa di Makassar, Kamis.
Menurut dia, setelah menyelesaikan kapal jenis Roro KMP Takabonerate untuk operasional rute Kabupaten Bulukumba - Kabupaten Kepulauan Selayar (PP) di Sulsel, berikutnya kapal untuk masyarakat di Wakatobi tengah disiapkan saat ini.
Untuk pengerjaan kapal Wakatobi, lanjut dia, biaya pengerjaannya lebih mahal dibandingkan KMP Takabonerate yakni sekitar Rp38 miliar karena pengerjaannya menambah tahun dengan masa kontrak selama 16 bulan.
"Jadi ditargetkan tahun 2021 sudah selesai dan sudah dapat diserahkan untuk dioperasikan di kawasan wisata Wakatobi yang menjadi salah satu dari lima destinasi wisata yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk mengembangkannya," katanya.
Sementara pengadaan 20 unit kapal untuk menangkap ikan sesuai permintaan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Diana mengatakan, saat ini sedang dibuat desainnya kemudian akan dihitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) .
"Pak gubernur minta agar segera disiapkan semuanya, sehingga awal 2021 sudah bisa tanda tangan kontrakm" kata Diana.
Hal tersebut diakui Gubernur Sulsel HM Nurdin pada keterangan terpisah.
Menurut dia, sesuai dengan visi dan misinya untuk mengentaskan kemiskinan petani dan nelayan, maka pada 2021 akan dialokasikan anggaran untuk membuat 20 unit kapal penangkap ikan.
Kebijakan ini mengingat Sulsel memiliki 330 pulau yang nota bene masyarakatnya sebagian besar hidup dari hasil melaut. Karena itu, agar taraf hidup nelayan tradisional yang berada di pulau dapat meningkat, maka harus didukung dengan sarana dan prasarana penangkapan ikan yang lebih baik.
Khusus di Sulsel terdapat dua kabupaten yang memiliki ratusan pulau yaknI Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).