Makassar (ANTARA) - Komunitas pencinta alam yang tergabung dalam Harapan Pelestari Hutan Andalan (HPHA) Sulawesi Selatan menggelar kemah hijau untuk mengampanyekan kepada masyarakat khususnya kaum milenial untuk menabung oksigen dengan menanam pohon.
"Melalui Aksi Kemah Hijau yang berlangsung 27-28 November 2021, HPHA Sulsel mengajak semuanya untuk menabung oksigen demi masa depan," kata Inisiator HPHA Sulsel Nur Akbar Alam di Makassar, Minggu.
Menurut dia, aksi Kemah Hijau yang digelar HPHA Sulsel ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
Dia mengatakan komunitas pecinta alam Sulsel bersama lembaga terkait pada kegiatan ini melakukan penanaman 3.500 bibit pohon Mangrove, tanaman MPTS berupa mangga sebanyak 35 pohon, rambutan 40, bibit sukun 45 dan bibit manggis 30 batang
Berkaitan dengan kampanye kemah hijau tersebut, juga melakukan pembagian bibit kepada masyarakat sekitar Kampung Nelayan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Baca juga: HPHA Sulsel kumpulkan donasi 1.520 bibit mangrove sambut HMPI
Baca juga: Gubernur Sulsel imbau petani menanam tanaman bernilai ekonomi tinggi
"Aksi ini merupakan kampanye penyadartahuan sebagai rangkaian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang mengusung tema 'Kemah Hijau Menabung Oksigen Untuk Masa Depan',"
Sedang keberadaan Mangrove yang menjadi bagian dari kampanye hijau, Nur Akbar menilai cukup penting bagi masyarakat di kawasan pesisir, baik sebagai peredam ombak laut, maupun sebagai mata pencaharian alternatif nelayan sekitar.
Apalagi saat ini keberadaan hutan Mangrove sudah menjadi edukasi wisata melalui pengembangan industri pariwisata, seperti yang ada di Lantebung, Kecamatan Biringkaya, Makassar dan Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan tanaman bakau atau mangrove fungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi (pengikisan tanah) di kawasan pantai. Termasuk menjadi tempat hidup biota laut dan satwa-satwa disekitar area pesisir.
Pada kegiatan tersebut hadir Sekdis DPLH Sulsel Eko Yuwono, Kepala Sub Lurah UntiaBagian Data, Evlap dan Humas BBKSDA Sulsel dan Lurah Untia Alwan Januar Setiawan.
"Melalui Aksi Kemah Hijau yang berlangsung 27-28 November 2021, HPHA Sulsel mengajak semuanya untuk menabung oksigen demi masa depan," kata Inisiator HPHA Sulsel Nur Akbar Alam di Makassar, Minggu.
Menurut dia, aksi Kemah Hijau yang digelar HPHA Sulsel ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
Dia mengatakan komunitas pecinta alam Sulsel bersama lembaga terkait pada kegiatan ini melakukan penanaman 3.500 bibit pohon Mangrove, tanaman MPTS berupa mangga sebanyak 35 pohon, rambutan 40, bibit sukun 45 dan bibit manggis 30 batang
Berkaitan dengan kampanye kemah hijau tersebut, juga melakukan pembagian bibit kepada masyarakat sekitar Kampung Nelayan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Baca juga: HPHA Sulsel kumpulkan donasi 1.520 bibit mangrove sambut HMPI
Baca juga: Gubernur Sulsel imbau petani menanam tanaman bernilai ekonomi tinggi
"Aksi ini merupakan kampanye penyadartahuan sebagai rangkaian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang mengusung tema 'Kemah Hijau Menabung Oksigen Untuk Masa Depan',"
Sedang keberadaan Mangrove yang menjadi bagian dari kampanye hijau, Nur Akbar menilai cukup penting bagi masyarakat di kawasan pesisir, baik sebagai peredam ombak laut, maupun sebagai mata pencaharian alternatif nelayan sekitar.
Apalagi saat ini keberadaan hutan Mangrove sudah menjadi edukasi wisata melalui pengembangan industri pariwisata, seperti yang ada di Lantebung, Kecamatan Biringkaya, Makassar dan Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan tanaman bakau atau mangrove fungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi (pengikisan tanah) di kawasan pantai. Termasuk menjadi tempat hidup biota laut dan satwa-satwa disekitar area pesisir.
Pada kegiatan tersebut hadir Sekdis DPLH Sulsel Eko Yuwono, Kepala Sub Lurah UntiaBagian Data, Evlap dan Humas BBKSDA Sulsel dan Lurah Untia Alwan Januar Setiawan.