Makassar (ANTARA) - Forum Regional Media Conference (RMC) 2025 mendorong kesetaraan dan keberlanjutan wilayah Indonesia Timur melalui penguatan hak sipil dan peran media dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi yang kredibel dan transparan.
"Ini adalah inisiatif besar yang melibatkan peserta dari berbagai wilayah Indonesia Timur. Harapannya, konferensi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat ekosistem kesetaraan di kawasan ini," Direktur KabarMakassar Hajriana Ashadi di Bikin-Bikin Creative Hub Mal Nipah Makassar, Selasa.
Ia menjelaskan, konferensi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara KabarMakassar dan BBC Media Action serta dukungan dari Pemerintah Inggris di Indonesia. Konferensi ini menekankan pentingnya kerja sama ini dalam membangun ekosistem kesetaraan di Indonesia Timur.
Hal senada disampaikan Country Director Indonesia and Pacific BBC Media Action Rachael McGuin bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh pada kegiatan tersebut yang menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya.
"Kami sangat senang berada di sini dan bangga dapat berkolaborasi dengan KabarMakassar, BBC Media Action berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," tuturnya.
Kegiatan tersebut juga dikemas dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas kondisi di timur Indonesia, mencakup tantangan akses informasi, ketimpangan pembangunan, dan penguatan hak sipil. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk mendiskusikan topik berbeda namun saling berkaitan.
Salah satu rekomendasi utama adalah peningkatan literasi media di wilayah terpencil, terutama terkait isu energi, perempuan, anak, dan masyarakat adat. Selain itu, kolaborasi antara masyarakat sipil, media, dan pemangku kepentingan dianggap krusial untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan berdampak luas.
Rekomendasi lainnya adalah kolaborasi antara masyarakat sipil, media, dan pemangku kepentingan, dinilai penting agar kebijakan tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga memiliki jangkauan nasional.
Hajriana menambahkan, RMC 2025 menghasilkan berbagai ide strategis, khususnya dalam menjawab tantangan pembangunan dan pemenuhan hak sipil di wilayah timur Indonesia. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat melahirkan produk hukum yang menjamin transparansi dan berkelanjutan
Founder dan CEO KGI Upi Asmaradhana, menekankan pentingnya RMC 2025 sebagai langkah awal dalam membangun konsolidasi masyarakat sipil. Karena, tak cukup bergerak sendiri dan keluar dari jebakan echo-chamber.
"Ini adalah momentum penting bagi media untuk menyalurkan aspirasi masyarakat timur Indonesia kepada pemangku kebijakan,” ujarnya.
Peran Jurnalisme dalam Demokrasi dan HAM
Dalam sambutan virtualnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey CVO, OBE, menyoroti peran penting jurnalisme dalam demokrasi dan hak asasi manusia. Dia juga mengapresiasi kolaborasi KabarMakassar dan BBC Media Action dalam membuka ruang diskursus mengenai tantangan media dan jurnalisme khususnya di Kawasan timur Indonesia.
Ia menegaskan bahwa jurnalisme dan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan pilar penting dalam masyarakat demokratis. Jurnalis memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, meningkatkan transparansi, serta mengarahkan perhatian terhadap isu-isu penting seperti HAM dan lingkungan.
Menurutnya, meliput isu lingkungan seperti perubahan iklim dan polusi, bukanlah tugas yang mudah. Jurnalis sering kali harus bekerja dalam kondisi yang menantang dan menghadapi risiko besar. Oleh karena itu, menjaga keselamatan dan independensi mereka menjadi hal yang sangat penting guna menjamin kebebasan pers.
Head of Project BBC Media Action Helena Rea, juga menyoroti pentingnya membangun kapasitas media dan memperkuat kolaborasi lintas sektor. Ia melihat semangat kolaborasi yang luar biasa dari berbagai pihak, baik media maupun aktivis.
"Media adalah pilar penting dalam perubahan sosial. Selain meningkatkan kualitas karya jurnalistik, kita juga perlu melihat bagaimana media dapat memengaruhi kebijakan terkait isu-isu besar, seperti lingkungan, hak perempuan, dan pemerataan pembangunan di daerah terpencil," ujar Helena.
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa pada kesempatan itu menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan di timur Indonesia.
Di akhir acara dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama pihak terkait kesetaraan dan keberlanjutan wilayah Indonesia Timur melalui penguatan hak sipil dan peran media. Inisiatif ini diharapkan mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RMC 2025 dorong kesetaraan penguatan hak sipil dan media