Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyambut baik peluang dari PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Persero yang akan merekrut lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk siap bekerja di Jepang.

"Alhamdulillah, ini merupakan kabar baik untuk menjadi peluang bagi para anak-anak kami lulusan SMK di Sulawesi Selatan," ujar Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Kamis (2/12).

Melalui PT IKI bekerja sama dengan ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan, yang merupakan suatu asosiasi perusahaan Jepang dengan komitmen kerja sama di bidang akademik dan pengembangan karir di Jepang, berpeluang merekrut sekitar 10 ribu lulusan SMK.

Menurut Andi Sudirman, kerja sama ini sebagai sinergitas Pemprov Sulsel bersama perusahaan berpelat merah tersebut.

"Ini sebagai kontribusi kepada pemprov bahwa PT IKI melalui kesempatan sama telah berkomitmen untuk memberi peluang bekerja ke Jepang kepada anak-anak lulusan SMK dengan peluang sebanyak 10 ribu. Kita tentu berharap banyak anak-anak dari Sulsel," ujarnya.

Baca juga: PT IKI optimistis MoU dengan BGR Logistic terus berjalan usai holding BUMN

Baca juga: IKI Makassar segera kirim pesanan kapal patroli KPLP

Baca juga: PT IKI pelopori gerakan daur ulang sampah masker

Sementara itu, Direktur Utama PT IKI Diana Rosa bercerita beberapa waktu lalu pihaknya sempat berdiskusi dengan Mardiansyah Mardis dan Indra Kesuma Nasution (ANC Japan) bersama Causa Iman Karana (Kepala BI Sulsel) di kantor Bank Indonesia, yang mana sebelumnya, Causa Iman Karana merupakan kepala BI Tokyo.

Diana menyampaikan bahwa banyak peluang untuk anak-anak Indonesia bekerja di Jepang, karena di negara itu penduduknya sedikit, sehingga mereka membutuhkan banyak tenaga kerja.

"Oleh karena itu ada asosiasi yang sudah diakui oleh kementerian tenaga kerja Jepang (ANC Japan) untuk membantu mencari anak-anak Indonesia yang mau berkembang dan berkarir di Jepang," ujarnya.

Ia menjelaskan 10 ribu pekerja itu terbagi dalam 14 sektor, di antaranya perhotelan, industri permesinan, industri mobil, pertanian dan perkapalan. Mereka nantinya akan menjalani kursus bahasa Jepang selama enam bulan dan menjalani tes sebelum berangkat ke Negeri Sakura itu.

Baca juga: Menaker: Jepang turut berkontribusi atasi pengangguran di Indonesia

Baca juga: Ansor Sulsel buka pendaftaran magang di Jepang

"Jadi yang lulus bahasa dan tesnya akan diberi peluang bekerja di Jepang. Untuk visa maupun tiket nanti akan dibiayai oleh ANC Japan," katanya.

Dengan peluang ini, kata Rosa, akan mengurangi tingkat pengangguran bagi pemuda lulusan SMK, dengan gaji yang disiapkan berkisar Rp 28 juta per bulan. Bukan hanya untuk yang baru lulus, namun bisa juga untuk lulusan dua atau tiga tahun lalu.

"Sebanyak 10 ribu anak-anak lulusan SMK dibutuhkan di Jepang untuk Tahun 2022. Ini terbuka untuk seluruh anak-anak di Indonesia. Sebagai lulusan SMK itu, harus siap untuk bekerja," ujarnya.

Diana mengaku bersyukur mendapat dukungan dari Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

"Harapan kami, kami sebagai salah satu perusahaan BUMN bisa membuktikan bahwa BUMN untuk Indonesia bisa memberikan sumbangsih bagi Sulawesi Selatan. Keinginan kami murni hanya ingin anak-anak bangsa ini lebih maju," ujarnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024