Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bulukumba menggandeng para pelaku ekonomi kreatif (ekraf), termasuk yang bergerak di bidang digital untuk membantu mempromosikan sektor pariwisata Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Kami terus berbenah diri dengan mengikuti perkembangan era modern dan digital, karena itu kami menggandeng pelaku ekraf untuk saling mendukung memajukan pariwisata Bulukumba," kata Kepala Disparpora Bulukumba H Daud Kahal menanggapi upaya yang dilakukan Dispapora di Bulukumba, Selasa (23/11).
Ia optimistis upaya kerja sama dengan pelaku UMKM dan ekraf, khususnya pelaku usaha digital, dapat memajukan sektor pariwisata di Bulukumba.
"Setidaknya ada tiga hal yang penting dan mendasari kegiatan kepariwisataan, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas," jelasnya.
Menurut dia, Bulukumba sebagai Kawasan Prioritas Pariwisata di Sulsel memiliki peluang yang sangat besar untuk memacu pembangunan kepariwisataan.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov Sulsel turut memberikan dukungan yang sangat besar, khususnya pembangunan Destinasi Titik Nol di Kawasan Wisata Tanjung Bira.
"Destinasi ini menjadi daya tarik baru yang mampu menarik kunjungan wisatawan yang cukup besar datang ke Bulukumba," kata Daud.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel, pada 2021 Bulukumba dinyatakan sebagai daerah tujuan wisata dengan pengunjung terbanyak kedua setelah Kota Makassar yakni 360.000 lebih kedatangan.
Sementara itu, jumlah kedatangan wisatawan hingga pertengahan 2022 sudah mencapai 315.000 dari target akhir tahun sebesar 500.000 orang.
Daud memastikan capaian kunjungan yang sangat besar akan berdampak terhadap terciptanya multiplier effect dari sektor pariwisata, sehingga pihaknya juga mencapai kesepakatan dengan pihak Ojek Pinisi.
Sebagai salah satu pelaku jasa transportasi online dengan platform digital, kerja sama dengan Ojek Pinisi tidak hanya dalam promosi destinasi/objek wisata, tetapi juga penyiapan jasa
transportasi ke titik kunjungan.
Duta wisata Bulukumba yang turut membantu mempromosikan destinasi wisata di Bumi Panrita Lopi. Antara/ Suriani Mappong
"Kami terus berbenah diri dengan mengikuti perkembangan era modern dan digital, karena itu kami menggandeng pelaku ekraf untuk saling mendukung memajukan pariwisata Bulukumba," kata Kepala Disparpora Bulukumba H Daud Kahal menanggapi upaya yang dilakukan Dispapora di Bulukumba, Selasa (23/11).
Ia optimistis upaya kerja sama dengan pelaku UMKM dan ekraf, khususnya pelaku usaha digital, dapat memajukan sektor pariwisata di Bulukumba.
"Setidaknya ada tiga hal yang penting dan mendasari kegiatan kepariwisataan, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas," jelasnya.
Menurut dia, Bulukumba sebagai Kawasan Prioritas Pariwisata di Sulsel memiliki peluang yang sangat besar untuk memacu pembangunan kepariwisataan.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov Sulsel turut memberikan dukungan yang sangat besar, khususnya pembangunan Destinasi Titik Nol di Kawasan Wisata Tanjung Bira.
"Destinasi ini menjadi daya tarik baru yang mampu menarik kunjungan wisatawan yang cukup besar datang ke Bulukumba," kata Daud.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel, pada 2021 Bulukumba dinyatakan sebagai daerah tujuan wisata dengan pengunjung terbanyak kedua setelah Kota Makassar yakni 360.000 lebih kedatangan.
Sementara itu, jumlah kedatangan wisatawan hingga pertengahan 2022 sudah mencapai 315.000 dari target akhir tahun sebesar 500.000 orang.
Daud memastikan capaian kunjungan yang sangat besar akan berdampak terhadap terciptanya multiplier effect dari sektor pariwisata, sehingga pihaknya juga mencapai kesepakatan dengan pihak Ojek Pinisi.
Sebagai salah satu pelaku jasa transportasi online dengan platform digital, kerja sama dengan Ojek Pinisi tidak hanya dalam promosi destinasi/objek wisata, tetapi juga penyiapan jasa
transportasi ke titik kunjungan.